BI Usul Kawasan Industri Baru di Pantura Jateng
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) disarankan membangun kawasan industri baru. Guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia (BI) pun mengusulkan di wilayah pantai utara (pantura). Lantaran dianggap masih menjadi magnet bagi investor. Karena kesiapan infrastruktur.
"Terbentang dari jalur pantura bagian barat. Lalu turun ke Solo dan sekitarnya. Mengikuti jalur tol," ujar Kepala Perwakilan BI Jateng, Soekowardojo. Membentang dari Brebes-Semarang. Juga di sekitar Surakarta.
Baca juga:
Jokowi Dorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Jateng
Pemprov Jateng Sodorkan Tiga Program ke Pusat
Pemprov Jateng Wacanakan Pengembangan Kawasan Industri Anyar
Ganjar Rayu Cina Berinvestasi di Jateng
Dia menerangkan, kawasan industri yang terintegrasi di pantura bakal menarik investor. Menanamkan modal. Pangkalnya, telah tersedia jaringan jalan tol dan akses menuju pelabuhan.
Memiliki daya dukung lingkungan dan sumber air mencukupi. Keunggulan lain membangun kawasan industri anyar di sana.
Tak sekadar itu. Dirinya pun menganjurkan pengembangannya memperkuat industri yang telah eksis. "Karena ekosistemnya sudah terbentuk," ucapnya.
Industri pengolahan terbesar di Jateng. Seperti tekstil. Karena menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada kuartal II 2019. Sebesar 1,25 persen. Sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS).
Sedangkan wilayah timur pantura. Dari Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang. Masih perlu memetakan potensi ekonomi. Selain industri. Mengingat terbatasnya daya dukung lingkungan dan menjadi lumbung padi Jateng.
Soeko, panggilannya, juga tak menyarankan pendirian kawasan industri manufaktur di wilayah tengah dan selatan. Justru dianggap lebih cocok mengembangkan sektor pariwisata.
"Tidak semua wilayah di Jateng harus didirikan kawasan industri. Kita lihat untung dan ruginya terlebih dahulu," kata dia, menukil Bisnis.