Belum Semua Perusahaan Besar di Sukoharjo Punya Hidran
Sukoharjo - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), menyoroti ketidakberadaan hidran pada sejumlah besar yang ada.
"Fasilitas pengamanan gedung saat kebakaran, kan, sudah diatur dalam undang-undang. Perda juga ada. Namun untuk hidran dan water tank, masih belum memadai," ujar Kepala Bidang Damkar Sukoharjo, Margono, Selasa (18/12).
Dia menyampaikan demikian, lantaran petugas sempat kesulitan mengakses air untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran pada dua pabrik di Kecamatan Grogol, November 2018.
Begitu pula saat terjadi kebakaraan di sebuah ruko pada kompleks pertokoan Solo Baru, Desember 2018. Pada ketiga lokasi tersebut, tak terdapat hidran.
Kendati begitu, Margono tak tahu persis di mana saja ketidakadaan alat pemadam permanen itu. "Kalau secara detailnya, kita akan lakukan pendataan terlebih dahulu, supaya datanya jelas," ucapnya.
Menurutnya, baru beberapa titik di Solo Baru yang memiliki lokasi pengambilan air. Di antaranya, Rumah Sakit (RS) Indriyanti, The Park Mall, dan Carrefour.
Padahal, imbuh dia mengingatkan, sumber air harus diprioritaskan. Sebab sangat membantu saat terjadi kebakaran, terlebih bila pada musim kemarau.
"Karena dalam situasi darurat, petugas harus cepat memadamkan api. Namun di sisi lain, kita ada kendala air. Sementara, mobil kami paling durasinya menyemprotkan air hanya 15 menit dan harus mengisi air lagi," bebernya.
Mengingat sulitnya akses air tersebut, tandas Margono, "Tidak jarang kita mengambil air dari kolam yang berada di bawah patung Pandawa Solo Baru."