Banyak Sekolah di Jateng Belum Sesuai SNP
SEMARANG - DPRD Jawa Tengah (Jateng) menilai, buruknya kualitas sarana-prasarana (sapras) pendidikan merupakan masalah klasik. Lantaran terjadi sejak lama.
"Sudah sejak dulu. Banyak sekolah kita yang sarprasnya belum memenuhi SNP (standar nasional pendidikan). Baik negeri maupun swasta," ucap Anggota Komisi E DPRD Jateng, Muh. Zen, di Kota Semarang, Kamis (28/11).
Baca: 7.809 Ruang SMA Sederajat di Jateng Rusak
Bahkan, ungkap dia, nilai sapras Jateng di bawah angka enam. Ini berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Padahal, batas minimal sarpras itu tujuh," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. Artinya, kualitasnya jauh dari kata laik untuk menggelar kegiatan belajar-mengajar (KBM).
Karenanya, Zen mendesak pemerintah provinsi (pemprov) menaikkan alokasi anggaran rehab sapras pendidikan. Setidaknya tiga kali lipat dari jumlah saat ini.
Pada 2019, Disdik Jateng mengalokasikan anggaran Rp181,2 miliar untuk renovasi sapras pendidikan. Tahun depan menjadi Rp289,9 miliar.
Jika anggaran terbatas, menurutnya, bisa diakali dari sumber-sumber lain. Seperti bantuan pusat atau program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).