Bantul Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Bantul - Bupati Bantul, Suharsono, menetapkan status tanggap darurat bencana. Kebijakan diambil karena sebagian besar daerahnya dilanda banjir dan longsor. Juga pohon tumbang.
Status diberlakukan selama sepekan. "Kalau perlu, kita enggak perlu batas waktu. Pokoknya kita kerja keras sampai malam. Enggak masalah," ujarnya di Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Senin (18/3).
Baca juga:
Hujan Seharian, Bantul Dilanda Banjir
Banjir-Longsor Landa DIY, Dua Warga Bantul Berpulang
Pemerintah kabupaten (pemkab) pun bakal memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir dan longsor. Berharap mengurangi beban psikologis penyintas.
"Anggarannya nanti butuhnya berapa, dihitung. Kan, ada dana taktis untuk membantu saat bencana," jelas politikus Gerindra ini.
Katanya, warga yang sempat mengungsi telah kembali ke kediamannya masing-masing. Banyak rumah yang terendam lumpur.
"Mudah-mudahan nanti tidak hujan lagi. Biar enggak banjir lagi. Proses evakuasi lancar," harap dia.
Tertimbun Longsor
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul terus mencari dua warga yang tertimbun longsor di Dusun Kedung Buweng. Proses pencarian memanfaatkan alat berat.
Longsor menimpa dua rumah warga. Total penghuninya tujuh orang. Empat jiwa dinyatakan selamat. "Satu orang ditemukan tadi malam dengan kondisi meninggal," ungkap Ketua RT 02 Dusun Kedung Buweng, Ismoyo Haryanto.
Korban meninggal dunia atas nama Sudiatmojo (80). Sedangkan yang tertimbun masing-masing bernama Eko Supatmi (45) dan Rufi Kusuma Putri (9).
Anggota BPBD dibantu Tim Pencarian dan Penyelamatan (Search dan Rescue/SAR) serta beberapa relawan. Bahu-membahu memotong pohon tumbang di lokasi. Sedangkan dua unit alat berat berukuran kecil mengeruk material longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto, menambahkan, proses evakuasi dilakukan sejak semalam. "Kita masih berupaya menemukan dua korban yang tertimbun," tuntas dia.