Bank Jateng Raup Laba Rp1,97 Triliun pada 2018
Semarang - Bank Jateng membukukan laba usaha sebesar Rp1,97 triliun sepanjang Januari-26 Desember 2018. Nilai tersebut, di atas target Rp1,73 persen.
"Alhamdulillah, dengan capaian itu, kita menjadi BUMD (badan usaha milik daerah) terbesar kedua tingkat nasional," ujar Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, Jumat (28/12).
Perusahaan pelat merah yang berbasis di Kota Semarang ini pun tercatat memiliki aset Rp68,81 triliun. Diklaim naik dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
"Tahun 2013 aset kami sebesar Rp30,7 triliun. Dan kini menjadi Rp68,81 triliun," beber dia.
Distribusi CSR
Di sisi lain, Bank Jateng mengucurkan Rp17,02 miliar dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) pada 2018. Dana disalurkan untuk beragam kegiatan.
Bantuan itu, meliputi renovasi 814 rumah tak layak huni (rutilahu), perlindungan BPJS Ketenagakerjaan 180 ribu pekerja formal maupun informal, restorasi gedung cagar budaya Rp1,62 miliar, serta bantuan bencana, pendidikan, sarana ibadah, olahraga, dan kesenian.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengapresiasi langkah bank yang eksis sejak '63 tersebut. Soalnya, penyaluran CSR untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saya senang varian CSR sekarang lebih bagus. CSR sekarang kita arahkan ke hal-hal yang lebih bermanfaat, khususnya mendorong penurunan kemiskinan atau hal-hal yang produktif," ucapnya.
"Meskipun kita tidak bisa pungkiri, kadang-kadang yang sifatnya fisik dan konsumtif itu diperlukan. Tidak bisa kita hindari," imbuh dia.
Kata Ganjar, masyarakat atau yang membutuhkan bisa mengajukan proposal bantuan ke Bank Jateng, agar menerima CSR. Syaratnya, kegiatan yang diusulkan sejalan dengan program pemerintah.
"Yang penting, tidak untuk kepentingan pribadi. Hura-hura yang dinikmati sendiri, itu dihilangkanlah. Yang menikmati, ya, harus masyarakat," terang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
"Proses mereka mengusulkan, diverifikasi, dan inline dengan program (pemprov). Sehingga, CSR akan mendukung program pemerintah," pungkas Ganjar.