Banjir-Longsor Landa DIY, Dua Warga Bantul Berpulang
Yogyakarta - Dua warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia akibat banjir dan longsor. Demikian Informasi Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Senin (18/3), pukul 02.45.
Nestapa juga menerpa warga Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak 580 jiwa terpaksa mengungsi. Mereka tersebar di enam titik pos evakuasi.
"Penyintas terbanyak di stadion Cangkring. Berjumlah 500 orang dan kemungkinan terus bertambah," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yusdayanto, beberapa saat lalu. Sampai kini masih dilakukan evakuasi di daerah Bendungan Kecamatan Wates.
Baca: Hujan Seharian, Bantul Dilanda Banjir
Banjir di Kulon Progo meliputi Kecamatan Panjatan, Wates, Sentolo, dan Temon. Sedangkan longsor, terjadi di Kecamatan Kokap dan Girimulyo.
Kejadian serupa berlangsung di Gunungkidul, Kecamatan Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo, dan Patuk mengalami longsor. Sebanyak 39 orang mengungsi.
Sementara di Kabupaten Sleman, terjadi pohon tumbang di Kecamatan Sayegan dan Minggir. Adapun di Kota Yogyakarta, pohon tumbang di Kecamatan Kotagede; genangan air di Kecamatan Umbulharjo; dan sumur longsor di Kecamatan Mergangsan.
Wilayah terdampak banjir dan longsor terparah terdapat di Bantul. Sepuluh kecamatan dan 26 desa terdampak banjir. Longsor terjadi di sembilan desa di tujuh kecamatan. Angin kencang menyebabkan pohon tumbang di 12 titik dan tersebar di 12 desa di 10 kecamatan.
"Sampai saat ini, terdapat 17 titik evakuasi. Jumlah penyintas sebanyak 4.427 Jiwa. Jumlah warga terdampak keseluruhan untuk seluruh wilayah Yogyakarta sebanyak 5.046 penyintas. Bermalam di lebih dari 23 titik pos evakuasi," urai dia.