Arus Mudik, Gunungkidul Mengandalkan Jalur Selatan
GUNUNGKIDUL - Pemudik yang melintasi Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan dialihkan ke jalur jalan lintas selatan (JJLS). Khususnya yang dari jalur utama ke Wonogiri via Bedoyo.
"Dan jalur yang Bedoyo itu, dijadikan jalur alternatif," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, Syarief Armunanto, Rabu (15/5).
JJLS yang eksis saat ini, mencuplik detik.com, dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Menghubungkan Gunungkidul dengan Wonogiri hingga Pacitan, Jawa Timur (Jatim).
Baca juga:
Polres Wonogiri Petakan Titik Rawan Macet Mudik Lebaran
Potensi Kemacetan di Semarang dan Boyolali saat Mudik
Pramudik, Tempat Istirahat Luar Tol Perlu Diperbanyak
"Kita harapkan (JJLS) jadi jalur utama. Baik masuk maupun keluar dari Gunungkidul. Karena JJLS yang ke Gunungkidul, masih dalam proses itu. Ya, mungkin baru selesai satu atau dua tahun lagi," ucap dia.
"Jalurnya seperti dari Gading (Kecamatan Playen) ke arah utara (via jalan Ngalang Kecamatan Gedangsari). Terus, rencananya dilewatkan jalur Panggang atau yang tembus Imogiri (Getas-Dlingo-Imogiri)," tambahnya.
Sedangkan jalur alternatif, masih belum dirumuskan. Survei rencananya rampung dalam waktu dekat. Berikutnya pemasangan rambu di jalur alternatif, rawan kecelakaan, dan sebagainya. "Target kami sebelum tanggal 29, sudah selesai," ungkap Syarief.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, menambahkan, survei pun bertujuan menentukan jenis kendaraan yang diperkenankan melitas.
"Kalau yang utara nanti dilewatkan jalur Sembada Handayani (via Nglanggeran) yang tembus Sorogedug (Sleman). Untuk lewat Petir, sebetulnya juga bisa, tapi jalurnya berbahaya," katanya.
"Yang jalur selatan, dilewatkan Cino Mati, dan ke selatan lagi, lewat Mangunan. Kalau sisi barat, kemungkinan lewat Siluk (Kecamatan Panggang)," imbuhnya.
Sedangkan jalur alternatif sebelah utara, Dishub menganjurkan jalur Nglanggeran ke arah Klaten, Jateng. Alternatif sisi timur, direkomendasikan jalur Sambeng atau jalur yang melalui Kecamatan Semin.
"Kalau lewat Bundelan, takutnya kendaraan tidak kuat pas lewat tanjakan. Selain itu, beberapa waktu lalu, ada kecelakaan bus yang tidak kuat nanjak," tuntas Bayu.