Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Pemkot Yogyakarta Siagakan Tim Pelacak
Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta seluruh pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Cacar Monyet, menyusul ditemukannya kasus pertama di Indonesia, tepatnya di DKI Jakarta, Jumat (19/8) lalu. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menyiagakan tim tracing atau pelacakan di lapangan guna mencegah terjadinya penularan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan tim khusus yang siap siaga untuk melakukan tracing.
“Kita tidak akan menganggap remeh penyebaran Cacar Monyet ini. Kami sudah instruksikan Dinkes supaya siap melaksanakan tracing di lapangan,” paparnya, Senin (22/8).
Sumadi menjelaskan, saat ini belum ditemukan kasus Cacar Monyet di Kota Yogyakarta. Namun pihaknya meminta warga yang bergejala untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
“Di Kota Yogya memang belum ada kasus, tetapi kami minta warga segera memeriksakan diri ke faskes terdekat. Andai benar terpapar, bisa ditangani secara cepat. Pokoknya jangan disepelekan, segera melapor,” pungkasnya.
Sebagai informasi, gejala Cacar Monyet terbagi menjadi dua , yakni periode masa invasi dan masa erupsi. Periode masa invasi berlangsung selama 0-5 hari dengan gejala berupa demam tinggi, sakit kepada, bengkak kelenjar getah bening, dan lemas. Sedangkan periode masa erupsi berlangsung selama 1-3 hari dengan gejala muncul ruam-ruam pada kulit. Ruam akan muncul selama 24 jam di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, dan selaput lendir mata. Setelah empat hari, ruam-ruam tersebut terus berkembang menjadi bitnik-bintik berisi cairan dan nanah.