Antisipasi Kerugian Nelayan, Pemprov Jateng Mulai Terapkan Lelang Ikan Elektronik
Surakarta, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) serius mengembangkan ekosistem digital bagi nelayan dengan meluncurkan E-TPI. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berbasis elektronik tersebut memudahkan sistem lelang dan mengatisipasi kerugian nelayan akibat ketidaksesuaian timbangan ikan.
“E-TPI memudahkan nelayan dan bakul berinteraksi secara elektronik, karena selama ini pelelangan ikan masih manual. Kalau manual ada kesalahan pencatatan dan pembayarannya,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (25/12).
Fendi mengatakan, E-TPI untuk memaksimalkan potensi perikanan di Jateng masih sangat besar. Berdasarkan data, semester satu 2022 jumlah produksi perikanan (tangkap dan budidaya) mencapai 399.556 ton. Sedangkan kebutuhan ikan konsumsi di Jateng 116.657 ton.
Di sisi lain, kesejahteraan nelayan seringkali terabaikan. Bertumpu pada hal tersebut, lanjut Fendi, DKP Jateng menggagas berbagai platform digital yang memudahkan nelayan, salah satunya E-TPI.
“Selain telah merintis penerapan E-TPI yang memudahkan sistem lelang secara elektronik, juga akan diterapkan sistem informasi kelautan dan perikanan (SiAndin) serta Badan Usaha Milik Nelayan (Bumnel),” jelasnya.
Fendi melanjutkan, di samping membantu nelayan, Pemprov Jateng juga getol mengampanyekan gerakan makan ikan. Hal ini sebagai upaya untuk mengikis angka stunting.
Perlu diketahui, kata Fendi, jumlah konsumsi ikan tahun ini naik 1,01% dibandingkan jumlah pada 2020, yang mencapai 36,21 kg per kapita setara ikan segar. Sementara konsumsi ikan nasional 55,16 kg per kapita.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, berbagai terobosan ini dilakukan Pemprov Jateng untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“Kita harapkan nanti mereka bisa mendapatkan harga paling bagus. Dan ini bagian dari gerakan kita bersama, untuk membantu para nelayan dan masyarakat gemar dan makan ikan,” kata Ganjar saat menghadiri Central Java Fish Market, Sabtu (24/12) lalu.