Antisipasi Antraks, Pemkab Magelang Vaksin 3.000 Ternak
MAGELANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Tengah (Jateng), memvaksinasi 3.000 ekor ternak. Mengantisipasi antraks masuk ke daerahnya.
Vaksinasi dilakukan di daerah perbatasan endemis. Seperti Sleman dan Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Boyolali di Jateng.
"Di Desa Bigaran, Kenalan (Borobudur), Ngluwar, dan Salam. Kemudian di Kecamatan Dukun, Sawangan, dan Ngablak," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Malang, Jhon Manglapy.
Baca juga:
Lima Sapi di Gunungkidul Terjangkit Antraks
Kementan: Gunungkidul Sempat Bebas Antraks
Kulon Progo-Sleman Pantau Lalu Lintas Ternak
Pemkab Magelang, melansir Kedaulatan Rakyat, menyiapkan 6.000 vaksi pada 2019. Baru setengahnya terpakai. Sejak temuan di Wonosari, Gunungkidul.
"Setelah Lebaran, akan kami lanjutkan lagi. Untuk saat ini, kami fokus ke pemantauan daging hewan menjelang Lebaran," ucapnya.
Salatiga Negatif
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menjamin, ternak di wilayahnya bebas dari antraks. Dalihnya, rutin memeriksa sampel darah, daging, susu, dan produk lainnya secara periodik.
"Selama ini untuk antraks, hasilnya negatif. Artinya, tidak ada indikasi terserang antraks hewan ternak. Terutama sapi," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Salatiga, Mustain. Terdapat 2.084 peternak di Salatiga.
Dia melanjutkan, pemeriksaan pada 2019 telah dilakukan. Mengutip Tribun Jateng, sampel diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Boyolali ataupun Balai Besar Veteriner Wates, Kulon Progo, DIY.
"Pemeriksaan darah yang ke laboratorium, sudah dilakukan Maret 2019. Khususnya untuk mengetahui terjangkitnya antraks, rabies, dan bruccolosis," terangnya. Ternak-ternak pun telah diberikan vaksin.