Alasan Ketua DPRD Pati ingin tes CAT rekrutmen PPPK di Pati
Ketua DPRD Pati Ali Badrudin berharap, pelaksanaan tes Computer Assisted Test (CAT) untuk rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilaksanakan di Kabupaten Pati.
Terlebih karena sesuai perintah Badan Kepegawaian Negara (BKN), pelaksanaan rekrutmen dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah.
"Besar harapan kami, pelaksanaan (rekrutmen) PPPK, karena sudah mandiri sesuai perintah BKN, kami di DPRD berharap tesnya bisa di Pati," ujar dia di Gedung DPRD Pati, Selasa (12/9).
Karena itu, dia sempat menyayangkan pihak Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Pati yang sudah menentukan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai rekanan penyelenggaraan CAT.
Ditanya terkait pengawasan supaya tidak ada pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan rekrutmen PPPK, Ali menegaskan, hal ini juga bagian dari alasannya ingin tes digelar di Pati.
"Kami selalu mengawasi. Makanya kami minta pelaksanaannya di Pati, digelar secara transparan. Rekanan jangan ditentukan dulu," ujar dia.
Terpisah, Sekretaris BKPP Pati Rizki Hermanu, menjelaskan alasan pemilihan UNS Surakarta sebagai tempat pelaksanaan CAT Rekrutmen PPPK 2023.
Menurut dia, dalam surat BKN, pelaksanaan seleksi PPPK bisa dilakukan secara mandiri dengan dikoordinasikan oleh BKN.
Di Jawa Tengah ada tiga lokasi untuk tes CAT mandiri yang dikoordinir oleh BKN, yakni Udinus Semarang, UNS Solo, dan UNY Yogyakarta.
Pemilihan UNS tidak melalui proses menang atau kalah lelang. Melainkan ditunjuk lewat proses sesuai aturan pengadaan swakelola.
"Swakelola tipe ketiga kan bisa. Anggaran dari kita, pengawasan kita, tetapi yang menyelenggarakan perguruan tinggi. Jadi tidak ada proses menang-kalah seperti tender," jelas dia.
Pemilihan UNS dari tiga opsi perguruan tinggi yang ada pun bukan tanpa alasan. Dua tahun terakhir, Pemkab Pati sudah bekerja sama dengan UNS untuk rekrutmen pegawai. Selain itu sudah ada MoU yang terjalin antara UNS dan Pemkab Pati.
Kemudian UNS dinilai berpengalaman dalam penyelenggaraan CAT. Sementara di Pati belum ada kampus yang berpengalaman dengan CAT.
"Kalau ingin dilaksanakan di Pati, di sini kan tidak ada perguruan tinggi yang sudah kerja sama dan pengalaman menyelenggarakan CAT. Otomatis harus pakai lelang pihak swasta. Sementara proses lelang tidak sebentar. Sedangkan waktunya mepet," tandas dia.