Akhir Juli, Ekspedisi Destana Tsunami Digelar di Kebumen
KEBUMEN - Empat dari 35 daerah di Jawa Tengah (Jateng) terpilih menjadi lokasi Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami. Kabupaten Kebumen. Salah satunya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Eko Widianto, menyatakan, kegiatan menyasar masyarakat kawasan pantai. Khususnya rawan tsunami.
"Bukan berarti ekspedisi bertujuan menakut-nakuti masyarakat. Melainkan, ingin membangunkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat," ujarnya, Rabu (10/7).
Ekspedisi Destana berlangsung di 25 kabupaten/kota di lima provinsi. Wonogiri, Purworejo, dan Cilacap. Tiga daerah Jateng lainnya yang menjadi lokasi perjalanan.
Kegiatan diikuti tim dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tanggal 30-31 Juli 2019. Jadwal ekspedisi di Kebumen. Seluruh peserta bakal menginap di tenda. Berdiri di lapangan Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal.
Rangkaian acara beragam. Seperti sosialisasi ke masyarakat luas dengan ke lapangan. Juga melalui pertunjukan wayang kulit dan kesenian rakyat, pemutaran film kebencanaan, serta sarasehan.
Kemudian penanaman mangrove di Laguna Mirit; kerja bakti di Pantai Suwuk; pembuatan papan informasi dan revitalisasi sirine di Pantai Mirit, Ambal, Buluspesantren, Petanahan, Klirong, dan Ayah; pengobatan gratis; serta ekspedisi ke sekolah.
"Jadi, ekspedisi ini bukan seremonial. Melainkan aksi nyata. Untuk melindungi masyarakat di daerah rawan tsunami," tutup Eko, mengutip Kedaulatan Rakyat.