Air Kali Langsur Sukoharjo Berubah Warna
SUKOHARJO - Air Kali Langsur di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), berubah warna. Dalam beberapa hari terakhir.
"Tidak hanya sekali saja. Tapi, berulang kali. Warnanya bisa merah. Hitam keruh. Biru kehitaman," ucap seorang warga Kampung Kelurahan, Wawan.
Tak sekadar itu. Air juga berdampak buruk terhadap makhluk hidup. Membunuh tanaman. Misalnya. Juga menyebabkan kulit gatal. Pun mengeluarkan bau busuk.
Buruknya kualitas air menjalar. Hingga ke sumur-sumur warga. "Juga berdampak pada tanaman padi petani. Sebab, posisi Kali Langsur dekat dengan lahan pertanian," tambah dia.
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Masyarakat terpaksa membeli air. Lantaran air sumur taklayak konsumsi. Pun memenuhi kebutuhan harian lainnya.
Penduduk Kampung Kelurahan lainnya, Alfi Kharomah, mengungkapkan, bebek seorang peternak mati. Usai berenang di Kali Langsur.
Limbah industri. Diduga pangkal persoalan. Pabrik berdiri tak jauh dari Kali Langsur.
"Warga berharap, keluhan soal pencemaran limbah di Kali Langsur segera ditangani. Oleh petugas terkait," pintanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono mengatakan, masih menunggu laporan dari warga terdampak pencemaran limbah Kali Langsur. DLH Sukoharjo nantinya akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan.
Pengecekan dilakukan petugas terhadap kondisi air Kali Langsur yang diduga tercemar limbah. Hal itu penting untuk memastikan kondisi air apakah memang tercemar limbah atau tidak. Sebab muncul masalah terkait perubahan warga air dan bau menyengat.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agustinus Setiyono, mengklaim, belum menerima laporan warga. Terkait pencemaran tersebut.
Kendati begitu, dia berjanji, segera menerjunkan tim. Untuk mengecek ke lapangan. "Termasuk nantinya dilakukan uji laboratorium," tandasnya, mengutip Suara Merdeka.