Adik Tiri Sultan Yogyakarta Meninggal
YOGYAKARTA - Putra Sultan Hamengku Buwono IX, GBPH Cakraningrat HB IX alias RM Prasasto, meninggal dunia. Di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Minggu (21/7), pukul 20.38.
"Almarhum akan disemayamkan di Ndalem Prabukusuman. Rencananya, akan dimakamkan di Pemakaman Kotagede," ujar putra GBPH Prabukusumo, RM Harcanie Prabu Putra, Senin (22/7).
Almarhum merupakan putra kedua dari istri keempat Sri Sultan HB IX, Kanjeng Raden Ayu (KRA) Ciptamurti. Total memiliki enam anak.
GBPH Cakraningrat diberangkatkan dari rumah duka. Di Jalan Prambanan, Jakarta. Menuju Yogyakarta. Pagi tadi. Via jalur darat.
Harcanie menerangkan, almarhum merupakan adik tiri dari ayahnya, GBPH Prabukusumo. Juga Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X.
Prabukusumo putra dari istri ketiga Sultan HB IX, KRA Hastungkara. Sedangkan Sultan HB X, putra istri kedua HB IX, Bendara Raden Ayu (BRA) Windyaningrum.
Tak Melayat
Di sisi lain, Sri Sultan HB X tak tampak melayat GBPH Cakraningrat. Di Ndalem Prabukusuman. Hingga diberangkatkan ke Masjid Gedhe Kauman. Sekitar pukul 13.30
Permaisuri dan para putri Sri Sultan HB X pun demikian. Tiada batang hidungnya di rumah persemayaman. Kecuali Adipati Puro Pakualaman, KGPAA Paku Alam X, dan permaisuri.
mengatakan tidak menerima informasi tentang rencana apakah Sultan HB X akan datang melayat adik tirinya tersebut.
"Saya belum menerima informasi. Apakah Ngarso Dalem akan melayat atau tidak," ungkap Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, ihwal rencana kehadiran Sultan.
Romo Tirun, menambahkan, tiada pantangan bagi Raja untuk tak melayat kerabat keraton. Termasuk mendatangi prosesi pemakaman.
"Tapi, ada makam yang dilarang didatangi. Makam Imogiri dan Kotagede. Juga melewati Plengkung Gading," tandas dia, menukil detikcom.
Semasa hidupnya, GBPH Cakraningrat dan sejumlah Rayi Dalem Keraton Yogyakarta berseberangan pandangan dengan Sri Sultan HB X. Terkait polemik suksesi keraton.
Dia pun sempat menolak wacana Pembayun atau GKR Mangkubumi dipersiapkan menjadi putri mahkota. "(Sultan) itu harus laki-laki," katanya, 11 Oktober 2017.