48 Ribu Warga Kota Semarang Menganggur
Semarang - Sebanyak 48 ribu warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), atau 5,29 persen menganggur. Mayoritas merupakan tamatan sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK). Mencapai 15 ribu orang.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mengklaim, faktor utama pengangguran karena banyak lembaga pendidikan yang meluluskan siswanya. Namun, tak diimbangi dengan lowongan yang tersedia.
Berikutnya, banyak warga luar daerah yang mencari peruntungan di Kota Semarang. "Seperti penerimaan aparatur sipil negara (ASN) kemarin," ujar Kepala Disnaker, Iwan Budi Setiawan, Rabu (10/4).
Dia menerangkan, ada enam calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diterima di Disnaker Kota Semarang. Tak seluruhnya warga "Kota Lumpia". "Kami tidak bisa memblokir," ucapnya.
Disnaker, tambah Iwan, melakukan beragam upaya guna mengurangi jumlah pengangguran. Mengadakan pameran dua kali dalam setahun, misalnya.
"Pertama, menyambut HUT Kota Semarang. Nanti, juga kami adakan lagi. Menyambut HUT RI," terangnya.
Sayangnya, tak semua lowongan yang disediakan terisi. Banyak peserta takmemenuhi persyaratan. Dicontohkannya dengan pengalaman yang sudah-sudah.
"Dari sekitar 6.000 orang yang datang dengan 3.000 lowongan, paling hanya 15 persen yang memenuhi masuk. Ini yang perlu kami cari kenapa. Apakah memang tidak cocok yang diharapkan atau apakah tesnya tidak masuk," ungkapnya.
Strategi Disnaker lainnya, mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Berikutnya, memublikasikan info lowongan via media sosial.
"Sekarang, memiliki ijazah saja tidak cukup. Harus punya skill. Kami juga dorong warga untuk kreatif, inovatif. Bisa menjadi wirausaha," tutup Iwan.