150 Orang Meninggal Akibat HIV di Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang - Tercatat ada 623 pengidap AIDS di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada September 2018. Data ini, berdasarkan hasil temuan Dinas Kesehatan (Dinkes) di lapangan.
"Yang sudah meninggal, lebih-kurang 150 orang. Tetapi, mereka bukan penduduk Kabupaten Semarang semua. Jumlah itu, sebatas temuan di Kabupaten Semarang," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Semarang, Puguh Wijoyo Pakuwojo, baru-baru ini.
Dari 150 orang yang meninggal, 15 di antaranya kategori bawah lima tahun (balita). "Itu pun, kita tetap menyediakan susu bersama Kelompok Dukungan Sebaya (KDS)," jelasnya.
Secara keseluruhan, sebanyak 20 persen orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berasal dari lingkungan rawan prostitusi. Sisanya, di lingkungan masyarakat umum. Kasus HIV/AIDS di "Bumi Serasi" telah menyebar di 19 kecamatan.
Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, KPA bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), KDS Melati, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang, menggelar penyuluhan. Misalnya, di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Ambarawa, Selasa (28/11).
Selain sosialisasi, turut dilakukan pemeriksaan konseling dan tes sukarela (voluntary counseling and testing/VCT). VCT diikuti 45 warga binaan yang berisiko tinggi dan belum pernah berpartisipasi. "Hasilnya nonreaktif semua," ungkapnya.
Kegiatan serupa bakal digelar di Kecamatan Bergas, Jumat (30/11) dan Terminal Bawen, 13 Desember. Acara bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh tiap tanggal 1 Desember.
"Yang di Terminal Bawen, yang menyelenggarakan rencananya gabungan perusahaan pemilik klinik VCT," tutup Puguh.