140 PKL Direlokasi ke Pasar Barito Baru
Semarang - Sebanyak 140 pedagang kaki lima (PKL) Barito di Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), direlokasi ke Pasar Barito Baru, Penggaron, Kamis (22/11).
Pemindahan pedagang diawali dengan prosesi pemecahan kendi oleh Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Fajar Purwoto, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Semarang Timur di depan kantor kecamatan.
"Ini boyongan, tapi secara simbolis. Karena, barang dagangan cukup banyak. Kami minta waktu untuk memindahkan sekaligus menyelesaikan pembangunan kios," ujar Ketua Paguyuban PKL Karangtempel, Suwardi.
"Saat ini, baru sekitar 50 persen pembangunannya. Jadi, belum bisa langsung ditempati," imbuh dia menerangkan. Kios dibangun secara swadaya oleh PKL, sehingga pembangunan tak cepat rampung.
Katanya, tiap PKL merogoh kocek Rp15 juta untuk membangun satu kios. Sementara, pendapatan tak menentu seiring proses relokasi terkait normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
Selain itu, lanjut Suwardi, PKL juga meminta Disdag segera melengkapi fasilitas pasar. Misalnya, air, listrik, dan akses jalan.
Belum adanya akses jalan, membuat kendaraan pengangkut bahan material untuk pembangunan sulit menuju lokasi. "Tapi, mau gimana lagi? Itu tempat yang sudah disediakan oleh dinas," ungkapnya.
Berdasarkan data Disdag, ada 648 PKL di Kelurahan Karangtempel. Mereka akan dibagi ke dua tempat relokasi, Pasar Barito Baru dan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
"Hari ini, kita boyongan untuk PKL yang ke Penggaron. Yang ke MAJT, saya targetkan boyongan pada 29 November mendatang," ucap Fajar. PKL yang direlokasi ke kawasan MAJT sebanyak 440 pedagang.
Disdag memberikan waktu relokasi hingga Senin (26/11). Sehari berikutnya, akan turun membongkar bangunan menggunakan alat berat.
Dia pun berjanji, bakal menyiapkan fasilitas pendukung yang diminta pedagang. "Yang terpenting saat ini, pedagang agar segera menempati lapak terlebih dahulu," tutup Fajar.