ODGJ tersebut sudah diamankan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ghrasia Pakem.
“Dinas Kesehatan mohon segera melakukan kajian (pembangunan RSJ),” kata Dian Kristiandi.
Hal tersebut dilakukan agar memberi kenyamanan para ODGJ dan warga disabilitas yang kesulitan akses menuju tempat vaksinasi umum.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, mengatakan saat ini sebanyak 2.500 penyandang disabilitas sudah divaksin.
Metode tersebut dilakukan untuk membantu mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas mendatangi gerai-gerai vaksinasi.
Pemkab Bantul terus berupaya mengatasi masalah penanganan ODGJ melalui Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwo (Gelimasjiwo).
Jumlah kasus ini mengalami penurunan daripada tahun 2018.
Mereka menjalani rawat inap. Lantaran kerap marah dan takbisa diajak berkomunikasi.
Belakangan sekitar satu hingga dua anak dirujuk setiap harinya.
Para kader kesehatan bekerja sama dengan petugas Posyandu di setiap lokasi binaan.