Yenny Wahid: Keluarga Gus Dur Tidak akan Dukung Prabowo
Jakarta, Pos Jateng - Putri sulung Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, menyatakan keluarga Gus Dur tidak akan mendukung Prabowo sebagai capres bila Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar masih berada dalam koalisi. Apalagi, Muhaimin beberapa kali digadang-gadang menjadi cawapres mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024.
Wanita yang akrab disapa Yenny Wahid tersebut mengatakan dirinya tidak akan sudi karena Muhaimin berkhianat kepada Gus Dur terkait konflik internal PKB di masa lalu. Muhaimin mengkudeta Gus Dur dan merebut PKB dengan cara yang tidak etis.
"Gus Dur yang pendiri partai disebut oleh Cak Imin (Muhaimin Iskandar) guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti," kata Yenny dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip oleh posjateng.id pada Senin (14/8).
Yenny menjelaskan, hubungan antara PKB yang dipimpin Muhaimin dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini juga kurang harmonis. Ia mengatakan, hubungan tersebut menjadi potret keluarga Gus Dur dan para pendukungnya tidak berpihak kepada siapa saja yang berkelindan dengan Muhaimin.
"Susah, terlalu susah bagi kami terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi (kudeta)," ujarnya.
Yenny yang juga menjadi Wakil Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU tersebut mengatakan Prabowo akan mengerti sikap Gus Dur terhadap Muhaimin. Untuk itu, ia melarang atribut Gus Dur dipakai dalam aktivitas kampanye PKB maupun koalisi terkait.
“Ini perintah almarhum Gus Dur, beliau melarang atribut penggunaan namanya di PKB pimpinan Muhaimin. Larangan tersebut bersifat resmi, ditandatangi beliau (Gus Dur) di depan notaris,” kata Yenny.
Diketahui, Yenny Wahid santer diberitakan menjadi salah satu cawapres kuat dalam Pemilu 2024. Berbagai lembaga survey juga memunculkan nama Yenny berdampingan dengan berbagai nama tenar lainnya, seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno hingga Muhaimin Iskandar.