Tingkatkan BUMDes Gastronomi Melalui Indonesia Spice Up the World
Jakarta, Pos Jateng - Kementeri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait potensi Industri Gastronomi. Kemendes PDTT akan memetakan potensi dan BUMDes yang mendukung Program Indonesia Spice Up hhe World.
Hal tersebut dipaparkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, saat menghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Indonesia Spice Up the World secara virtual, Rabu (30/6).
Indonesia Spice Up the World adalah sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan dan investasi melalui industri gastronomi.
Gerakan nasional yang saat ini dikoordinasikan oleh Kementerian Kordinasi Maritim dan Investasi sudah digodok sejak Bulan Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah dan Media).
Dilansir dari laman kemendesa.go.id, terdapat 13 BUMDes yang berpotensi dan terus dilakukan pendampingan. Potensi yang dikelola BUMDes yaitu bawang merah dan kemiri ada di 11 BUMDes. Potensi pala dan cengkeh ada di tujuh BUMDes.
Selain itu terdapat potensi lada, gula merah dan gula semut di enam BUMDes serta potensi Kunyit, Kencur, Cabai dan Sereh Wangi di 11 BUMDes.
"Ini yang sekarang kita identifikasi, konsolidasi dan terus lakukan pendataan bersamaan dengan proses pemetaan dan pendataan BUMDes menuju Berbadan Hukum," kata Menteri Halim.
Kegiatan ini diharapkan akan membawa BUMDes gastronomi di Indonesia memasuki pasar internasional.