Targetkan 21 Juta Orang, Pemerintah Mulai Vaksin Booster 12 Januari 2022
Jakarta, Pos Jateng - Pemerintah menyatakan program booster vaksin Covid-19 akan dimulai pada Rabu (12/1) mendatang. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Vaksin Covid-19 booster akan diberikan kepada golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Ini akan diberikan kepada kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria sudah selesai 70% suntikan dosis pertama dan 60% suntikan dosis kedua. Saat ini, kata Budi Gunadi, sudah ada 244 kabupaten/kota yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 booster,” kata Budi, dikutip dari Alinea.id, Senin (3/1).
Budi menjelaskan, booster akan diberikan dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan setelah seseorang menerima suntikan dosis kedua.
“Saat ini Kementerian Kesehatan telah mengidentifikasi 21 juta sasaran yang sudah masuk dalam kategori sasaran penerima vaksin Covid-19 booster di bulan Januari 2022,” Lanjutnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan memutuskan untuk jenis vaksin Covid-19 booster yang terdiri dari homolog atau sama dengan sebelumnya dan heterolog atau menggunakan jenis vaksin berbeda pada Senin (10/1).
Keputusan menggunakan jenis vaksin homolog atau heterology juga menunggu keluarnya rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebelumnya, total penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 100 juta dosis. Capaian tersebut merupakan kombinasi dari total dosis pertama, vaksinasi dosis kedua dan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) atau booster.
Rinciannya, 63,49 juta untuk penyuntikan dosis pertama, 36,05 juta dosis kedua serta 645.532 dosis ketiga.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyuntikan dosis pertama dan kedua nakes sudah mencapai 100%.
Di sisi lain, penyuntikan dosis pertama untuk petugas publik sudah melampaui target. Dosis pertama untuk masyarakat umum sudah mencapai 31 juta. Lalu, penyuntikan dosis pertama kepada remaja masih sebesar 2,6 juta. Sementara itu, penyuntikan dosis pertama dalam program vaksinasi Gotong Royong telah mencapai 870.000.
"Yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kita adalah lansia karena baru 5,3 juta atau 24,5% dari sasaran 21,5 juta untuk mendapatkan dosis pertama," ucap Siti Nadia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9).