Tanggapan Kubu Prabowo ihwal Seruan Rekonsiliasi
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempertanyakan dasar sejumlah tokoh menyerukan rekonsiliasi usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Ajakan tersebut dianggap tak tepat.
"Apanya yang direkonsiliasikan? Kita, kan, sedang tidak perang. Hanya berkompetisi saja," ujar Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dian Islamiati Fatwa, di Jakarta, Selasa (23/4).
Sejumlah pihak mendorong dua kontestan pemilihan presiden (pilpres), Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo, rekonsiliasi. Wakil Presiden Jusuf Kalla, salah satu figur yang menyuarakan demikian.
Anjuran lebih intim disampaikan Ketua Umum Ikatakan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie. Dia meminta Jokowi dan Prabowo mengopi bersama.
Dian memastikan, harapan Jimly pun takkan terealisasi. Tak bakal masuk agenda Prabowo. Sebab, masih menginventarisasi C-1 plano yang dikumpulkan relawan.
"Bagi Prabowo-Sandi, bukan soal kalah dan menang. Tapi, bagaimana rakyat merasakan keadilan, ketika rakyat tidak punya tempat mengadu," ucapnya mengingatkan.
Di sisi lain, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini optimistis, bakal ada perubahan. Itu tecermin dari tingginya antusiasme publik.
"Dengan tujuan sama, yakni masyarakat yang adil dan makmur. Yang menjadi cita-cita founding fathers kita," tutupnya.