Tangani Covid-19, Tidak Ada Waktung Saling Menyalahkan
Indonesia sedang dihantam krisis akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini harus dihadapi dengan semangat kebersamaan menyelesaikan masalah bukan menyalahkan salah satu pihak.
"Dalam keadaan begini seyogjanya kita tidak saling menyalahkan, tetapi saling introspeksi dan mengingatkan jika ada kekurangan salah satu pihak. Ini bukan momentum politik untuk berebut kekuasaan," kata Anggota Komisi IX DPR, Darul Siska, Rabu (7/7).
Dirinya pun mengajak masyarakat melupakan perbedaan pilihan politik sehingga mendukung apa pun kebijakan pemerintah dalam mengendalikan Covid-19. "Jika tidak mendapat dukungan masyarakat, kecil kemungkinan berhasil."
Siska juga berharap semua kalangan ikut menyosialisasikan kebijakan penanganan Covid-19. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan semua pihak berperan penting untuk mengajak orang-orang terdekat agar mentaati peraturan.
Pernyataan senada disampaikan Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo. Katanya, "Kita butuh bersatu, kita butuh persatuan melawan Covid-19 bukan mencari panggung, bukan mencari momentum berkomentar yang tidak-tidak seolah pemerintah salah."
Dengan bersatu, menurutnya, Indonesia bisa menang melawan pandemi. Rahmad mengakui, perbedaan pendapat penting di negara demokrasi. Keberadaan oposisi pun urgeb dalam pembangunan bangsa.
"Tetapi ingatlah saudaraku, para politisi dan para pengamat yang sering bicara di media, ketika perang, ketika musuh negara sudah ada, sudah terlihat, tidak ada satu kata berbeda," tegasnya.
Rahmad meminta siapa pun yang ingin komentar mengenai Covid-19 dan dampaknya seharusnya berhati-hati. Jangan sampai komentar tersebut membuat masyarakat terbelah. Jika demikian, rakyat yang akan rugi.
"Apalagi di saat perang melawan Covid-19, ada yang menginginkan presiden mundur. Itu sangat kita sayangkan," sesalnya.
Dia mengingatkan, Indonesia dalam sejarahnya pernah menang melawan penjajahan. Semangat para pejuang melawan penjajahan bisa ditiru untuk menghadapi pandemi.