Strategi Ganjar-Mahfud Bebaskan Nelayan dari Jerat Utang
Juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), Chico Hakim menyebut pasangan jagoannya sudah punya strategi terperinci untuk membebaskan kelompok nelayan dari jerat utang.
Chico mengatakan upaya menghapus utang nelayan tertuang dalam program ekonomi biru ala Ganjar-Mahfud. Secara ringkas, ekonomi biru ialah memaksimalkan kontribusi sektor laut terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
"Spirit dari pengembangan ekonomi biru ini tentu utamanya juga untuk mengangkat harkat kehidupan para nelayan," ujar Chico kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/12).
Maksimalisasi potensi ekonomi biru, kata Chico, bakal dilakukan dengan sejumlah cara, yakni mendongkrak produksi perikanan budi daya, membangun industri pengolahan hasil perikanan, memeratakan sentra-sentra perikanan, dan memperbaiki regulasi.
Bagi para nelayan, Chico menyebut Ganjar-Mahfud juga bakal menyediakan beragam insentif dan stimulus, termasuk pendampingan dan pelatihan secara rutin. "Lalu, pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, serta pemutihan kredit macet para nelayan," imbuh dia.
Menurut Chico, bantuan bagi nelayan bisa terlaksana bila pendataan dibenahi terlebih dahulu. Dengan begitu, bantuan bakal lebih tepat sasaran.
"Pemudahan dalam pendataan yang cukup dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) sehingga bantuan dan lainnya bisa tepat sasaran. Bila kesejahteraan nelayan dijamin, insyaallah tidak perlu berutang,"ucap Chico.
Seiring itu, Chico mengatakan Ganjar-Mahfud bakal membangun infrastruktur pendukung di laut, seperti pasar apung dan rumah sakit apung. Tujuannya guna memudahkan para nelayan beraktivitas dalam waktu yang lama.
"Sehingga dapat meningkatkan jumlah hasil tangkap dan berefek langsung ke pendapatan," ucap Chico.
Janji menghapuskan utang nelayan sempat diutarakan Ganjar saat berbicara di acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12). Ketika itu, Ganjar mengatakan sekitar 8,25% dari total kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja. Setelah itu (utang dihapus), kita bina dan dampingi mereka," ucap mantan Gubenur Jawa Tengah itu.
Supaya tak salah sasaran, Ganjar mengatakan, data kelompok nelayan harus masuk di pangkalan data nasional. "Kalau data kita beres, tidak sulit dilakukan tindakan afirmatif. Maka, saya komitmen untuk urusan Satu Data Indonesia biar Ganjar yang bereskan. KTP sakti adalah solusinya," kata dia.
Ganjar-Mahfud merupakan pasangan yang punya perhatian terhadap kelompok nelayan. Dalam beberapa pekan terakhir, Ganjar rutin mengunjungi kampung-kampung nelayan di berbagai daerah. Baru-baru ini Ganjar menemui nelayan dan pembudidaya ikan di Indramayu, Jawa Barat.
Serupa, Mahfud juga sempat berdiskusi dan makan bareng dengan kelompok nelayan di Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), pekan lalu. Pada kesempatan itu, Mahfud berjanji bakal bekerja keras untuk memperbaiki kehidupan kelompok nelayan jika Ganjar-Mahfud memenangi Pilpres 2024.