Sesumbar Fadli Zon soal 'Peruntungan' Prabowo di Jateng
Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, sesumbar, jagoan partainya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mampu memereteli suara petahana di "kandang banteng".
Hasil Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) 2018, alasannya. Pada "pesta demokrasi" itu, Gerindra mengusung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.
"Pilkada kemarin, dengan ibaratnya logistik yang apa adanya saja, kita bisa 41 persen. Saya yakin, kok, bisa kita melampaui 50 persen," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/12).
Pada Pilkada Jateng 2018, selisih suara Sudirman-Ida dengan petahana, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, sebanyak 3.094.701 suara (17,56 persen). Pengusung utama Ganjar-Yasin, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Perolehan tersebut, kata Fadli, lebih baik dibanding total suara yang diraup Prabowo-Hatta Rajasa di Jateng pada Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo-Hatta meraup 6,49 juta suara (33,35 persen). Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebesar 12,96 juta suara (66,65 persen).
Untuk mengatrol suara Prabowo-Sandi di basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilpres 2019, imbuh Wakil Ketua DPR tersebut, pihaknya bakal berupaya menguasai Jateng.
"Dalam hal ini, tentu secara damai dan konstitusional. Winning heart and minds dari masyarakat," tandas Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu. Salah satu strateginya, mendirikan posko di daerah terkait.