Serapan Kredit Dinilai Tinggi, Pemerintah Terus Gulirkan untuk Bantu Petani
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2021 di sektor pertanian telah mencapai 60,24%. Dengan serapan yang cukup tinggi tersebut, KUR sektor pertanian layak untuk terus digulirkan guna meningkatkan produktivitas petani.
“Sampai hari ini, pertanian salah satu saya kira komoditi yang terus berkembang cukup baik. Pertanian itu menggunakan KUR sudah Rp42,17 triliun untuk 2021 ini, sekitar 60% sudah. Tahun lalu kami gunakan KUR Rp55 triliun yang macet itu 0,6%. Jadi sangat-sangat layak untuk terus digulirkan,” ujarnya, dilansir dari setkab.go.id, Senin (26/7).
Dirinya menyampaikan, serapan KUR tersebut akan terus didorong seiring dengan masuknya musim tanam.
“Ini menyesuaikan dengan musim tanam saja, jadi sudah masuk musim tanam II itu pada Agustus dan pada proses itu akan lebih banyak kami dorong,” ujarnya.
Secara khusus, ia juga mendorong peningkatan penyaluran KUR bagi klaster budidaya porang yang saat ini tengah dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia.
“Kami lagi konsentrasi untuk berharap Pak Menko Perekonomian bisa fasilitasi untuk mendapatkan KUR untuk porang saja, sebagai support komoditi baru yang kita konsentrasi. Tahun ini kita akan masuk sampai 10 ribu [hektare]. Kemudian sarang burung walet,” ujarnya.
Selain upaya peningkatan akses permodalan melalui program KUR, Kementan juga mendorong peningkatan produktivitas pertanian mulai dari sisi hulu hingga ke sisi hilir. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait.
“Ini sementara kami bicarakan bersama Pak Teten, Menteri Koperasi, dan Menteri BUMN, ini akan sama-sama untuk kita lakukan berbagai konsolidasi-konsolidasi yang memungkinkan untuk mengefektifkan KUR itu mulai dari hulu di pengolahan atau di pasca sampai dengan market-nya,” pungkasnya.