PT Agincourt Resources Bantu Tingkatkan Kemampuan Penyuluh Pertanian di Tapsel
Tapanuli, Pos Jateng - Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), menggelar program sertifikasi peningkatan kompetensi bagi 30 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Tapanuli Selatan (Tapsel). Program kolaborasi dengan Balai Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian ini bertujuan mencetak pelaku pertanian berdaya saing tinggi dan memperkuat sektor pertanian di Tapsel.
"Program Sertifikasi ini merupakan kontribusi kami dalam menyiapkan petani terutama petani muda di Tapanuli Selatan, khususnya di dua kecamatan di area operasi tambang, untuk siap dan tangguh merespons berbagai problem pertanian seperti harga pangan dan harga sarana produksi pertanian (saprotan) yang cenderung naik," kata Senior Manager Community, Christine Pepah dalam rilis yang diterima posjateng.id, Senin (7/11).
Christine Pepah mengatakan, program ini adalah kali pertama digelar di Sumatra Utara. Kegiatan pelatihan ini juga akan melahirkan 30 penyuluh yang memiliki kualitas dan kompetensi dalam mengembangkan petani dan pertanian di Tapsel.
"Kami berharap program ini berdampak luas. Tidak hanya pengelolaan BPP menjadi mandiri sesuai standar pemerintah dan kapasitas PPL meningkat, melainkan juga bisa meningkatkan kelas kelompok tani dan pada akhirnya rumah tangga tani semakin maju dan berkelanjutan dalam mengelola usaha taninya," ujarnya.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy mengapresiasi langkah PTAR menghelat acara peningkatan kapasitas BPP dan PPL yang dampaknya panjang bagi sektor pertanian di Tapsel, khususnya dalam memunculkan petani-petani yang mumpuni dari sisi produksi dan kualitas hasil. PTAR bahkan menyokong pelatihan dan pendampingan PPL hingga ke lapangan secara intensif, yang merupakan kali pertama di Sumatra Utara.
"PTAR sudah berpikir ke depan bahwa pertanian di Tapsel bisa menjadi salah satu sektor unggulan dalam mempertahankan kedaulatan rakyat. Kami diajak untuk berperan serta memberikan pelatihan. Harapannya, dari tanah Tapsel lahir petani milenial, petani dengan produksi yang bisa dijual ke pulau atau provinsi lain, atau petani yang bisa mengekspor hasil pertaniannya," katanya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan yang merupakan Koordinator BPP Batangtoru, Lenny Marlina Nasution mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan kemampuan para penyuluh pertanian, dan merupakan peluang besar yang sangat sulit didapat karena terbatasnya kuota peserta.
“Pelatihan ini luar biasa dan mencerahkan, sangat bermanfaat untuk menunjang tugas pokok kami. Materi yang disampaikan selama pelatihan ini adalah buku suci bagi penyuluh pertanian. Materinya rinci dan kami leluasa untuk sharing dengan ahli pertanian,” kata Lenny.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan peningkatan kelas kemampuan BPP dan peningkatan kapasitas PPL dimulai dengan baseline survei Identifikasi Kebutuhan Latihan (IKL) pada September silam, kemudian dilanjutkan dengan Pelatihan Pengelolaan Kelembagaan untuk meningkatkan kelas kemampuan BPP dan pendampingan.
Kegiatan berikutnya yaitu Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan dan akan diakhiri dengan benchmark (studi banding) ke lokasi BPP yang menjadi percontohan di tingkat nasional atas rekomendasi dari Balai Pelatihan Pertanian yang akan dilaksanakan pada akhir November 2022.