Program Bekerja Kementan Sasar Lombok Barat
LOMBOK BARAT - Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menyasar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan mengangkat derajat masyarakat penerima.
Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Kementan, Liferdi Lukman, menyatakan, Program Bekerja diluncurkan sejak 2018. Kegiatan menyasar kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Khususnya wilayah rentan rawan pangan.
Pada 2019, program menyasar 4.068 desa di 386 kecamatan di 154 kabupaten di 23 provinsi se-Indonesia. Bakal menjangkau 209.127 rumah tangga miskin (RTM). Basis data berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Khusus hortikultura, dialokasikan ke 54.373 RTM dan 55 KRPL di 14 kabupaten pada 11 provinsi. Anggaran yang dialokasikan Ditjen Hortikultura Kementan sekitar Rp16,86 miliar.
"Konsepnya (Program Bekerja) sederhana. Tapi, mengena," katanya, beberapa waktu lalu.
Nantinya RTM penerima manfaat bakal diberikan paket pegiatan produktif berbasis pertanian. Dengan manfaat jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Bentuknya berupa paket budi daya sayuran, paket ayam ternak, dan paket budi daya buah tahunan seperti durian. Bahkan, tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, dan lada," tutur dia.
Dalam pelaksanaannya, penerima manfaat bakal dibina dan dibimbing petugas yang ditunjuk. Karenanya, Kementan menggelar bimbingan teknis (bimtek) sebelum program bergulir. Berlangsung di Aula Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat, Jumat (27/9).
Dalam tempo 1-2 bulan program berjalan, tambah Liferdi, masyarakat bakal menerima manfaat. Berupa panen sayuran daun yang ditanam sebelumnya. Baik kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, paria, atau jagung manis.
Jangka menengah, mulai penghasilan dari telur ayam. Fase yang lebih lama, berkembangnya klaster buah-buahan. Tergantung komoditas yang dikembangkan.
"Yang lebih penting lagi, kita berharap ada perubahan mindset positif dan tumbuh mental bangkit keluar dari kemiskinan," ucapnya.
Rencana tersebut disambut positif Kepala Distan Lombok Barat, Muhur Zokhri. Dia pun mengklaim, sejumlah komoditas hortikultura berpotensi dikembangkan di wilayahnya.
"Andalan hortikultura kami adalah 'Kang Madura'. Singkatan dari kangkung, manggis, durian, dan rambutan," ujarnya. Bahkan, sudah mengekspor manggis dari Kecamatan Narmada.
Tak sekadar itu. Rencananya investor akan mengembangkan 5.000 hektare lahan manggis. Produk bakal diekspor ke Cina via Pelabuhan Lembar Lombok.
Zokhri melanjutkan, prospek budi daya sayur di Lombok Barat juga cerah. Dicontohkannya dengan ekspor kangkung ke Singapura dan Arab Saudi.
"Kalau durian, kami punya puluhan jenis durian lokal. Salah satunya jenis blueband. Yang pernah menjuarai kontes nasional durian," tutupnya, seperti siaran pers yang diterima, Senin (30/9).