PPKM Berakhir Hari Ini, Menkes Klaim Indonesia Membaik
Jakarta, Pos Jateng - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selesai hari ini, Selasa (13/9).
Budi mengklaim penanganan Covid-19 di tanah air semakin membaik. Kabar baik ini ditandai dengan penurunan kasus positif, termasuk angka kematian dan keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) secara nasional.
Menurut Budi, rata-rata kasus harian konfirmasi positif saat ini menyentuh angka 5.000, angka rawat inap di rumah sakit menyentuh angka rata-rata 20.000. Artinya, sudah lebih rendah dari angka sebelum Lebaran kemarin.
"Ini sudah lebih rendah dari angka sebelum Lebaran kemarin. Angka kematian juga sudah menurun drastis. Terakhir, angka kematian rate-nya menyentuh angka 270. Rata-rata rate 470an. Ini sudah jauh bandingkan dengan angka yang mencapai 2.000 di masa-masa puncaknya," ujarnya saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, Senin (13/9).
Kondisi yang semakin membaik ini, lanjut Budi, juga dapat dilihat dari enam indikator yang diterapkan World Health Organization (WHO) di mana kasus konfirmasi positif secara nasional sudah ada pada level satu atau level yang paling baik.
"Jadi level yang paling baik di bawah 20 kasus konfirmasi per 100 ribu per minggu. Baik untuk rawat inap secara nasional juga sudah masuk ke level dua, dan ini bisa terus turun ke level satu," jelasnya.
Untuk tingkat provinsi, ia mengatakan hampir seluruhnya sudah masuk kategori normal atau kategori satu. Kecuali ada tiga provinsi yang masih berada di level tiga yakni Bangka Belitung, Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
"Tren rawat inap banyak yang sudah turun ke level satu. Ada beberapa provinsi yang masih relatif tinggi. Kepulauan Riau (Kepri) Aceh, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur," ungkapnya.
Kemudian, untuk tingkat kematian di level provinsi, Budi menyebut sudah sebagian besar ke level normal.
"Yang masih tinggi Aceh, Riau, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Jogja, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur," katanya.
Kendati mengalami penurunan, Budi mengatakan pihaknya akan tetap mempertahankan strategi pertahanan berdasarkan rekomendasi WHO, yakni perubahan perilaku, strategi deteksi (3T), vaksinasi dan perawatan.
“Untuk 3T kita tidak boleh kendor, malah harus diperkuat," pungkasnya.