Polisi: Massa Merencanakan Aksi Anarki
JAKARTA - Polisi menengarai massa yang akan berdemo di depan Gedung KPU besok telah merencanakan tindakan anarki. Ini terlihat dari termuan peralatan berbahaya yang mereka bawa.
"Hasil pengamatan kami massa yang datang diduga memiliki rencana untuk melakukan perbuatan anarkis. Jadi bukan sekadar unjuk rasa damai," ujar Kadiv Humas Polri, Mohammad Iqbal, di Jakarta, Selasa (21/5).
Beberapa kelompok massa yang berangkat ke Jakarta diduga sudah mempersiapkan diri dengan sejumlah peralatan, seperti kelompok di Jawa Timur ditangkap memiliki bom molotov. Selain itu, terdapat indikasi massa membawa bendera dan bambu yang ujungnya diruncingkan, benda-benda tajam dan ketapel.
"Aksi 22 besok diduga bukanlah aksi spontan, tetapi aksi yang dimobilisasi dan diorganisir secara sistematik. Ada yang ingin melakukan aksi secara damai, namun juga ada yang mempersiapkan aksi-aksi yang melanggar hukum," kata Iqbal.
Untuk itu, dia mengimbau peserta aksi untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun dan menjalankan aksi sesuai koridor hukum.
Masyarakat juga diimbau tidak ikut berkumpul karena mengganggu ketertiban publik dan pengguna jalan serta menghindari penumpang gelap melakukan aksi serangan.
Senin kemarin, Polda Jawa Timur mengamankan tiga minibus berisi 54 orang dari Suramadu yang diduga akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
Saat pemeriksaan, polisi menemukan benda mencurigakan di dalam salah satu minibus. Dari benda mencurigakan tersebut tercium bau minyak tanah semacam bom molotov. Namun, pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut benda-benda tersebut.