Perbaiki Ekosistem Keolahragaan, Menpora Tetapkan Olimpiade Jadi Sasaran DBON
Jakarta, Pos Jateng - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, menekankan fokus dan sasaran utama dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yakni ajang Olimpiade. Amali mengatakan, hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo untuk melakukan peninjauan total terhadap ekosistem keolahragaan di Tanah Air.
“Setahun lalu saat Hari Olahraga Nasional, Presiden memberi arahan kepada saya dan stakeholder olahraga. Kami diminta mereview total ekosistem keolahragaan nasional. Dari situ lah kami diskusi dengan NOC, KONI, profesor olahraga serta pemerintah daerah,” kata Amali, Sabtu (14/8), dilansir dari laman kemenpora.go.id.
Amali menjelaskan, Asian Games dan SEA Games menjadi sasaran antara dalam DBON.
“Jadi itu sesuai dengan diskusi kita bersama stakeholder (pemangku kepentingan) olahraga, serta guru besar olahraga dari beberapa perguruan tinggi. Dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Olimpiade menjadi sasaran utama. Sedangkan Asian Games dan SEA Games adalah sasaran antara,” sambungnya.
Lebih lanjut, Amali meminta sejumlah cabang olahraga yang mengandalkan teknik dan akurasi, diantaranya bulu tangkis, angkat besi, panahan dan menembak bisa terus ditingkatkan untuk berprestasi lebih tinggi.
“Dalam DBON kita menyimpulkan untuk mendorong cabang olahraga yang bertumpu pada akurasi dan teknik. Ini sesuai dengan kondisi fisik orang Indonesia,” ujarnya.
Bulu tangkis, angkat besi, panahan, serta menembak memang menjadi cabang olahraga yang diantaranya mengandalkan akurasi dan teknik. Selama ini, cabang olahraga tersebut memang kerap diunggulkan dan konsisten tampil di Olimpiade.
Sementara itu, sepak bola, bola basket, dan bola voli masuk dalam kelompok industri. Sebab, ketiga cabang olahraga ini sudah menjalankan kompetisi olahraga secara profesional.
Menpora RI ini memastikan, Kemenpora RI akan terus mengumpulkan talenta guna mendorong pengembangan olahraga di Indonesia. Pemerintah juga akan memaksimalkan pembinaan atlet di daerah.
“Untuk mencari talenta itu, kita harus ada sentra pembinaan didaerah. Kita akan kumpulkan talenta dengan target awal 250 ribu, lalu diseleksi hingga akhirnya menjadi 150 elit nasional,” pungkas Menpora.