Pentingnya Kolaborasi Dalam Pelaksanaan PIP
Hajatan pesta demokrasi akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengingatkan agar institusinya mampu menjaga suasana damai dan netralitas dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut disampaikan Yudian dalam rapat kerja (raker) BPIP 2024, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan komitmen seluruh pejabat dan pelaksana di lingkungan BPIP, serta bersinergi meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pembinaan ideologi Pancasila (PIP).
"Bapak dan Ibu Deputi dapat menentukan langkah-langkah konkret dan prioritas program Pembinaan Ideologi Pancasila di tahun 2024,” ujar Yudian.
Raker yang dilaksanakan pada 24 Januari hingga 27 Januari 2024 itu mengusung tema “Aktualisasi Pancasila Perkokoh Demokrasi Bangsa”. Menurut Yudian, tema itu sesuai dengan agenda besar nasional yaitu Pemilu 2024.
Lebih lanjut, Yudian mengatakan pemetaan isu yang dilakukan oleh pejabat dengan dukungan pelaksana di BPIP akan digunakan sebagai bahan penyusunan rencana strategis (Renstra) BPIP tahun 2025-2029. Kemudian, Renstra BPIP diserahkan ke Kementerian PPN/Bappenas.
“Tanggapan dan pendapat, serta masukan yang konstruktif dapat kita diskusikan agar menjadi solusi bersama dan menjadi komitmen untuk dilaksanakan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pengarah Try Sutrisno menegaskan kembali pentingnya sinergitas dan kolaboratif. Dalam arahannya, dia mengingatkan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa merupakan tanggung jawab bersama.
“Agar Pancasila teraktualisasi sebagai dasar negara, sebagai falsafah bangsa (ini) tanggung jawab kita bersama, tanggung jawab yang dikerjakan melalui program PIP,” tuturnya.
Oleh karena itu, Wakil Presiden ke-6 RI ini mengajak seluruh pejabat dan pegawai BPIP untuk bergotong-royong serta bersinergi guna mencapai sasaran strategis BPIP dalam pelaksanaan PIP.
“Sinergitas merupakan kekuatan yang lahir dari kolaborasi seluruh elemen, saya berharap kita bisa bersinergi melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan (pelaksanaan) PIP,” tuturnya.
Try juga menegaskan, tidak boleh ada ego sektoral antara indivdu, baik di internal BPIP maupun lintas kementerian atau lembaga. Menurutnya, ego sektoral merupakan penghambat bagi terciptanya sinergitas serta gotong-royong dalam pelaksanaan PIP.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. (penanggung jawab) Bupati Kabupaten Kuningan Hidajat menyebut Pancasila bisa semakin membumi di Kuningan.
“Etika dan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sebagai salah satu nilai Pancasila, sudah dilaksanakan di Kabupaten Kuningan ini,” ujarnya.
Hidajat yang juga memegang jabatan sebagai Kepala Kesbanpol Jawa Barat mengatakan raker yang digelar di Kabupaten Kuningan menjadi motivasi bagi daerahnya untuk lebih menguatkan implementasi ideologi Pancasila dalam semua aspek kehidupan di birokrasi dan masyarakat.
Dia juga menyebut 60% wilayah Kabupaten Kuningan berada di kaki Gunung Ciremai. Dan kehidupan masyarakat sangat bergantung pada gunung tersebut.
“(Oleh karena itu) sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Gunung Ciremai, akan digelar festival Gunung Ciremai pada 6 Juni (2024) nanti,” ujarnya.
Hadir dalam pembukaan raker BPIP 2024, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya, Anggota Dewan Pengarah Amin Abdulah dan Andreas Anangguru Yewangoe, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, JPT Madya, JPT Pratama serta perwakilan pelaksana di lingkungan BPIP.