Pengrajin Tahu Temp Mogok Produksi, Puskopti Minta Kemendag Turun Tangan
Nasional, Pos Jateng - Pengrajin tahu tempe di sejumlah daerah melakukan mogok produksi selama tiga hari pada Senin (21/2) hingga Rabu (23/2). Langkah ini ditempuh menyusul mahalnya harga bahan baku kedelai.
Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti), Sutaryo menjelaskan, aksi mogok produksi ini agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan dengan melakukan intervensi. Pasalnya, harga kedelai sekarang menembus Rp12.000 per kilogram (kg), yang biasanya produk impor dijual Rp9.500-Rp10.000/kg.
"Kita ketergantungan impor terlalu besar. Pemenuhan kebutuhan hampir 90% [dari] impor, sementara di dalam negeri enggak ada [barangnya]," ucap Sutaryo, dikutip dari Alinea.id, Selasa (22/2).
Sutaryo melanjutkan, pemerintahan saat ini tak seperti zaman Orde Baru (Orba). Pada 1979-1998, pemerintah gencar menjaga stabilitas harga pangan, termasuk kedelai.
"Begitu dilepas (ke) pasar bebas (pada) tahun 2008, bergejolak sampai sekarang. Oleh karena itu, setiap dua tahun sekali kita lihat dari 2010-2022 permasalahan hampir sama," jelasnya.
Karenanya, Puskopti mendorong pemerintah turut mengatur harga pangan agar tidak terjadi lonjakan signifikan.
“Diharapkan pemerintah mempunyai tata niaga yang baik. Sekarang jika fluktuasi harga kedelai tidak diatur, maka akan ada kenaikan yang tanpa aturan," tegasnya.
Menyangkut peluang adanya mediasi antara pengrajin tahu tempe dengan pemerintah, dirinya siap melakukannya demi stabilitas harga kedelai.
"Ya, silakan. Kami menunggu mediasi itu, soal stabilitas harga kedelai," tandasnya.