Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik Nuklir di Kalbar pada 2049
Nasional, Pos Jateng - Pemerintah akan membangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia pada 2049 di Kalimatan Barat (Kalbar).
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Djarot Sulistio Wisnubroto menyatakan, melalui jajak pendapat, mayoritas masyarakat Kalbar mendukung pembangunan PLTN ini yakni mencapai 87% setuju.
"Saya katakan potensi pertama di Kalbar. Tentu saja Indonesia ini unik karena belum punya PLTN belum bisa bayangkan. Secara nasional pada tahun 2016 jajak di atas 77% masyarakat dengan 4.000 responden dukung pembangunan PLTN," kata Djarot dalam keterangannya, dikutip dari Alinea.id, Senin (7/3).
Menurutnya, masyarakat Kalbar ini memiliki keunikan tersendiri. Mereka kerap mendapatkan informasi bahwa listriknya impor dari Malaysia. Selain itu, tingkat elektrifikasi lebih rendah dari daerah lain.
"Meski sudah membaik tapi byar pet masih terjadi. Menyebabkan mereka kalau nuklir jadi solusi mengapa tidak," tuturnya.
Djarot mengatakan, meski ada yang mendukung tapi ada juga pihak yang menolak, misalnya saat melakukan studi tapak di Jepara dan Bangka. Bahkan, di Jepara menurutnya sampai terjadi demo besar-besaran.
"Di Bangka juga jajak pendapat terkait pembangunan PLTN di sana 2017 hasilnya lebih dari 50% menentang nuklir," ujarnya.
Ia menceritakan, mengenai pemilihan lokasi di Jepara karena industrialisasi ada di pulau Jawa. Selain itu, Jepara adalah lokasi yang lokasinya paling jarang mengalami gempa, sehingga terpilih lokasi di Semenanjung Muria.
“Kita kan daerah rawan gempa, maka kita cari posisi gempanya relatif rendah. Jepang yang daerah potensi gempa besar, mereka punya PLTN mereka sekarang punya PLTN yang sebentar lagi akan aktif semua. Mereka ciptakan PLTN yang tahan gempa," pungkasnya.