Menkes: Varian Omicron Lebih Cepat Menyebar, Namun Efeknya Ringan
Nasional, Pos Jateng - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan gelombang penularan Covid-19 varian Omicron kemungkinan besar akan lebih tinggi dari varian Delta yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.
Meski begitu, ia mengatakan efek yang disebabkan oleh Omicran tidak begitu parah, sehingga pasien yang dirawat akan jauh lebih sedikit.
“Jadi memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya, tetapi relatif lebih ringan dari keparahannya,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1).
Budi menjelaskan, dari 414 kasus Omicron di Indonesia saat ini, yang masuk kategori sedang (membutuhkan perawatan dengan oksigen) hanya 2 orang yang berusia 58 tahun dan 47 tahun.
“Terdapat 114 orang (26%) sudah sembuh termasuk 2 orang tadi, sehingga mereka bisa kembali ke rumah,” lanjutnya.
Ia mengatakan, tren peningkatan kasus Omicron di Indonesia disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri. Sehingga, Presiden RI menekankan pada masyarakat agar menahan diri selama beberapa Minggu kedepan untuk tidak ke luar negeri.
“Kedatangan luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal. Ini memperkuat hipotesa kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri,” katanya.
Menurutnya, pemerintah pun telah melakukan sejumlah strategi mitigasi termasuk upaya meningkatkan vaksinasi Covid-19 dan juga perawatan. Pemerintah juga telah bekerja sama dengan 17 platform telemedisin agar memastikan orang yang dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses konsultasi ke kedokteran dan obat.
"Kembali lagi, kita akan hadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Dan, pengalaman menunjukkan walau naik cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat, sehingga yang penting jangan lupa jaga prokes dan percepatan vaksinasi,” tandasnya.