Menkes Prediksi Puncak Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi Pertengahan Juli
Nasional, Pos Jateng – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli mendatang. Budi mengatakan, puncak kenaikan penyebaran biasanya terjadi satu bulan setelah kasus pertama ditemukan.
"Pengamatan kami ini gelombang BA.4 dan BA.5 itu biasanya puncaknya tercapai satu bulan sesudah penemuan kasus pertama. Jadi, seharusnya di minggu kedua atau minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini," kata Budi, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (13/6).
Budi mengungkapkan, berdasarkan hasil pengamatan dari Kementerian Kesehatan, subvarian omicron BA.4 dan BA.5 diperkirakan tidak akan berdampak lebih buruk dari varian delta, baik dari segi tingkat perawatan di rumah sakit maupun dari segi tingkat kematian.
"Kami juga mengamati khususnya di Afrika Selatan, di mana varian BA.4 dan BA.5 ini pertama kali teridentifikasi dan hasil pengamatan kami bahwa puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5 ini sekitar 1/3 dari puncak delta dan omicron, kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus delta dan omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di delta dan omicron," ungkapnya.
Budi mengonfirmasi, sejauh ini di Indonesia telah terdapat 8 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5. Dari jumlah itu, tiga di antaranya merupakan kasus impor yang masing-masing berasal dari Mauritius, Amerika, dan Brazil. Ketiga warga negara tersebut terdeteksi saat menghadiri acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali, 23-28 Mei 2022. Sedangkan lima kasus lainnya merupakan kasus transmisi lokal yang terdeteksi di Jakarta dan Bali.
Budi mengatakan, pasca-cuti bersama untuk libur lebaran, kenaikan kasus di Indonesia terlihat di beberapa daerah, yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali.
"Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa kasus konfirmasi memang terjadi di Jakarta, juga di daerah Jawa Barat, di Banten, dan di Bali. Tetapi kami akan terus memonitor kondisinya masih relatif baik dibandingkan dengan negara lain," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait upaya pencegahan terjadinya gelombang kasus Covid-19 baru, Budi menjelaskan, pemerintah akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis lengkap dan dosis penguat. Tak hanya itu, pemerintah juga tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, utamanya dalam pemakaian masker.
"Jadi kalau kita ditanya masker, tetap kalau di luar ruangan kita bisa buka tapi kalau di luar ruangan kerumunannya padat sekali atau ada yang batuk-batuk atau kita sendiri merasa tidak sehat silahkan memakai masker. Kalau di dalam ruangan yang ada AC sirkulasinya tertutup disarankan sebaiknya memakai masker. Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada malah itu benar-benar bisa melindungi diri kita dan orang lain dan bisa menjaga kesinambungan dari pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.