Mengintip Visi-Misi Ekonomi Hijau Para Kandidat
Menggenjot pertumbuhan ekonomi sembari menjaga keberlangsungan lingkungan hidup menjadi salah satu visi-misi utama yang ditawarkan para kandidat di Pilpres 2024. Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sudah punya strategi masing-masing untuk mencapai itu.
Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Agus Hermanto mengatakan pasangan jagoannya bakal memprioritaskan pendekatan ekonomi biru dan ekonomi hijau jika memenangi Pilpres 2024. Pendekatan itu diambil demi memastikan gerak maju pembangunan tak merusak lingkungan.
"Pembangunan yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim. Kita akan menggalakkan upaya penerapan ekonomi hijau. Penerapan ekonomi hijau ini juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia dalam jangka panjang yang bersifat inklusif," ucap Agus kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.
Sebagaimana tertera dalam dokumen visi-misinya, salah satu misi Ganjar-Mahfud ialah 'mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru'. Ekonomi hijau bakal dibidik lewat sejumlah program, yakni transisi energi, pembangunan desa mandiri energi, mengolah limbah jadi berkah, dan penerapan ekonomi sirkuler.
Adapun ekonomi biru bakal direalisasikan lewat 8 program unggulan. Pertama, mengakselerasi 11 potensi maritim, semisal mendorong potensi perikanan tangkap, mendongkrak produksi perikanan budidaya, dan membangun industri pengolahan hasil perikanan.
Kedua, penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zonasi. Ketiga, tata kelola laut yang inklusif dan berkelanjutan. Keempat, program maritim unggul (MU) yang utamanya mendorong peningkatan konektivitas maritim. Kelima, membangun industri galangan kapal. Keenam, mendorong industri perikanan dan hasil laut. Ketujuh, mengatasi pencemaran laut. Terakhir, meningkatkan potensi wisata maritim.
Penerapan ekonomi hijau, lanjut Agus, juga terintegrasi dengan percepatan transisi energi, yakni dari energi berbasis fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT). "Kemudian mempercepat pembentukan desa-desa mandiri di berbagai daerah. Itu juga ada ekonomi di situ," ucap Agus.
Pengembangan kegiatan ekonomi hijau, menurut dia, akan dirancang sedemikian rupa demi meminimalisasi kerusakan sosial di lingkungan kerja. Program yang ditawarkan, semisal ganyang plastik, gebrak polusi. Pendekatan yang dipakai ialah reduce, reuse, recycle, recovery, dan repair.
"Kemudian industrialisasi yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas. Di situ, ada hilirisasi sumber daya alam, pertambangan serta ada perkebunan dan pertanian. Semua di sini dilaksanakan hilirisasi sehingga mendapatkan nilai tambah dan mendorong ekonomi hijau," ucap Agus.
Pada model ekonomi biru, program-program Ganjar-Mahfud dirancang dengan mengoptimalkan perikanan budi daya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurut Agus, upaya itu akan dilakukan seiring dengan rencana merealiasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 7%. "Kalau pertumbuhan ekonomi 7% tidak tercapai seluruhnya, nanti kita jalannya terpincang-pincang," imbuh dia.
Lingkungan hidup jadi salah satu topik yang bakal diperdebatkan para kandidat di debat ke-4 Pilpres 2024 yang bakal digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (21/1). Debat akan mempertemukan para calon wakil presiden, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo berkata pasangan jagoannya bakal menerapkan reward and punishment untuk mendorong keterlibatan publik dalam merawat lingkungan. Sebagai contoh, Prabowo-Gibran bakal mendorong diberlakukannya insentif bagi pelaku ekonomi sirkular.
"Bagi mereka yang belum, dapat diterapkan disinsentif perpajakan. Selain itu, mereka tidak mendapatkan insentif peraturan atau perizinan dan pasar. Insentif pasar bisa dilakukan melalui pengadaan barang oleh negara di mana rekanan harus memenuhi standar hijau tertentu, termasuk standar sirkularitas," kata Dradjad.
Kebijakan itu, kata Dradjad, bisa mendorong para pelaku usaha berlomba-lomba menerapkan praktik ekonomi sirkular dalam operasi bisnisnya. "Sementara ini yang bakal menjadi prioritas ekonomi sirkular adalah pada sektor makanan, minuman, tekstil, konstruksi, perdagangan grosir dan eceran serta peralatan elektronik," imbuh dia.
Transisi energi, kata Dradjad, juga bakal diakselerasi Prabowo-Gibran jika memenangi Pilpres 2024. Untuk jangka panjang, pasangan tersebut bakal mendorong pemanfaatan geothermal dan energi surya. "Masalahnya ada pada harga keekonomian. Geothermal itu masih jauh lebih mahal dari energi fosil," kata dia.
Adapun untuk jangka pendek dan menengah, menurut Dradjad, EBT yg menjadi prioritas adalah bioenergi. Pengembangan bioenergi bakal berjalan dengan upaya-upaya membangun Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
"Komoditasnya adalah singkong dan tebu. Keduanya menjadi andalan bioetanol kita. Selain itu, pati dari singkong bisa menjadi substitusi bagi impor gandum, sementara tebu bisa mengurangi impor gula. Selain itu, kita akan mendorong pemanfaatan biodiesel dari CPO (crude palm oil)," ujar dia.
Untuk ketiga komoditas tersebut, Dradjad menjelaskan, Prabowo-Gibran akan membangun konsensus nasional mengenai alokasi yang paling optimal bagi pangan dan energi.
"Selama jangka pendek dan menengah itu, kami meningkatkan dana APBN untuk riset agar ditemukan inovasi dan teknologi yang membuat pemanfaatan energi panas bumi dan surya jauh lebih ekonomis," kata Dradjad.
Evaluasi kebijakan
Sama seperti dua kompetitor mereka, pasangan AMIN juga punya sejumlah strategi untuk merealisasikan ekonomi hijau sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Juru bicara Anies, Irfan Pulungan mengatakan pasangan jagoannya akan memulai proyek ekonomi hijau dengan mengevaluasi kebijakan-kebijakan, regulasi, dan proyek-proyek pemerintah yang sudah berjalan.
"Kami, dalam konteks (pasangan AMIN) terpilih nanti, akan menyatukan teknokratik dengan visi-misi capres-cawapres," kata Irfan dalam sebuah diskusi yang digelar Greenpeace di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Irfan, selama ini kebijakan-kebijakan dan proyek pemerintah kerap menimbulkan persoalan di bidang lingkungan lantaran disusun tanpa menimbang aspirasi masyarakat. Itu tidak akan terjadi jika AMIN berkuasa.
"Jadi saya rasa proses itu penting untuk kemudian melihat dan melakukan audit lingkungan terhadap kebijakan kebijakan politik kita, peraturan UU kita dan proyek strategis nasional," kata Irvan.
Dalam dokumen visi-misinya, AMIN merinci sejumlah langkah untuk merealisasikan ekonomi hijau, semisal mencapai target emisi tahunan pada 2030, meningkatkan peran EBT dalam bauran energi nasional, dan menetapkan indeks ekonomi hijau sebagai indikator yang relevan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan.