Lombok Barat Siap Budi Daya Durian Berorientasi Korporasi
LOMBOK BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), siap mengembangkan tanaman durian. Lantaran memiliki potensi 200 hektare lebih. Tersebar di sejumlah wilayah. Batulayar, Gunungsari, Lingsari, Labuhapi, hingga Narmada.
"Banyak durian di situ. Mulai dari montong, si payuk, si gundul, tongmedaye ada," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat, Muhur Zokhri, melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (16/9).
Pengembangan tersebut, memanfaatkan bantuan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Kementerian Pertanian (Kementan). Benih durian didapatkan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura.
Dia melanjutkan, bantuan bakal diberikan kepada masyarakat luas. Tak sekadar kelompok tani (poktan) yang telah eksis. Kelompok Wani Tani (KWT) Kemuning Bersatu. Salah satu penerima bantuan.
Menurutnya, program tersebut akan mengedukasi masyarakat. Alasannya, pengelolaan tanaman durian dilakukan dalam kawasan korporasi. Dus, memberikan nilai tambah.
Sementara, Ketua KWT Kemuning Bersatu, Nurhayati, mengapresiasi program itu. Bahkan, berharap dilakukan secara berkesinambungan.
"Program seperti ini jangan disia-siakan. Apalagi, kalau nanti berkembang menjadi kawasan korporasi. Waduh, anak-cucu kami pastilah senang," ucapnya.
Terpisah, Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, mengungkapkan, Program Bekerja berorientasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Menyasar kaum papa.
Orientasi jangka pendek dengan pengembangan tanaman sayur oleh masyarakat. Sedangkan tahap menengah, berupa pengelolaan ternak.
Pemanfaatan tanaman buah, tujuan pemberian benih buah-buahan. Dengan target pembangunan kawasan korporasi.
"Intinya, bukan sekadar peningkatan kesejahteraan masyarakat saja. Tapi, nanti kita ingin berkembang menjadi suatu badan usaha berskala ekonomi yang mandiri, berdaya saing, dan memiliki kemudahan akses," tandas Anton, sapaannya.