Komnas HAM Ungkap Fakta Ada Kekerasan Aparat di Desa Wadas
Purworejo, Pos Jateng - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan ada tindakan kekerasan yang dilakunkan kepolisian kepada warga Desa Wadas, Purworejo saat pengukuran lahan untuk penambangan quarry pada Selasa 8 Februari 2022.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, tim pencarian fakta bentukan Komnas HAM juga mendapat informasi jika beberapa warga sampai saat ini belum pulang ke rumah masing-masing. Ditengarai, warga tersebut masih merasa ketakutan.
"Menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam pengamanan pengukuran lahan warga yang sudah setuju. Banyak warga dewasa dan anak mengalami trauma," kata Beka dalam keterangannya, Minggu (13/2).
Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), menyebut jaringan internet di Desa Wadas, Purworejo sedang melambat atau lemot.
Ketua YLBHI, Muhammad Isnur mengaku pihaknya curiga melambannya jaringan internet di Desa Wadas demi mencegah penyebarluasan informasi terkait situasi terkini di desa tersebut.
"Kami curiga ada upaya mencegah publikasi, livestream, penyebarluasan informasi, dengan cepat melalui sosial media dengan cara perlambatan (internet),” ujar Isnur dalam sebuah diskusi virtual, dikutip dari Alinea.id,Minggu (13/2).
Selain jaringan internet, menurut Isnur, aliran listrik ke Desa Wadas juga sempat dipadamkan. Pemadaman listrik ini berdampak pada banyak hal, salah satunya arus informasi dari Desa Wadas lambat dan macet.
"Informasi misalnya televisi ataupun HP (handphone) tidak bisa dilakukan untuk percepatan informasi ke luar," ujarnya.
Selain itu, Isnur juga menjelaskan LBH dan pihak-pihak yang hendak menyalurkan logistik sempat kesulitan untuk masuk ke Desa Wadas. Dia menuturkan akses pintu masuk ke Desa Wadas ditutup. Bahkan, kata dia, sejumlah jurnalis sempat dihalang-halangi untuk memasuki Desa Wadas.