Kementerian Pertanian Berdayakan Korporasi Untuk Kesejahteraan Petani
Kementerian Pertanian melalui Direktorat jenderal Perkebunan memberdayakan program korporasi petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (7/11), Java Preanger Lestari Mandiri (JPLM ).
Keberadaan korporasi ini telah memberikan fasilitasi kepada petani untuk semakin maju dan berkembang, fasilitas yang diterima berupa peremajaan tanaman kopi, pelatihan milenial, pelatihan ekspor, alat pasca panen atau sarana prasarana lainnya. Kelompok tani/koperasi sebanyak 5 bergabung membentuk korporasi JPLM khususnya di tahun 2020.
Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menyampaikan “Tanaman kopi merupakan komoditas tanaman perkebunan yang banyak diminati pasar global karena peluang bisnis yang cukup tinggi dan menguntungkan serta termasuk tren gaya hidup saat ini. Dengan begitu menanam kopi bisa meningkatkan perekonomian keluarga, menghidupi atau memenuhi kebutuhan sehari-hari terlebih kondisi Pandemi Covid-19 saat ini yang tentunya memberikan dampak, namun dengan adanya korporasi petani ini. Selain itu adanya korporasi JPLM ini membantu kelompok tani untuk ekspor keluar negeri, serta mendapat fasilitasi KUR agar pemodalannya dalam produksi menjadi lebih cepat perkembangannya. Dengan adanya korporasi JPLM petani akan menjadi lebih leluasa untuk menjual produk dengan harga lebih baik dan masyarakat daerah memiliki kesempatan bekerja di JPLM.”
Pembangunan pertanian kini dihadapkan pada terbatasnya ketersediaan lahan, terutama lahan yang memiliki kondisi ideal untuk lahan pertanian. Oleh karena itu, pengembangan dan perluasan lahan untuk pengembangan komoditi pertanian secara spesifik merupakan tujuan utama pemerintah dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Andi menegaskan,”Perlunya komitmen yang kuat semua anggota kelompok tani dan pihak terkait lainnya, agar kedepannya semakin baik, maju berkembang. Melalui korporasi ini diharapkan kedepannya kopi semakin maju semakin mendunia, meningkatkan ekonomi keluarga, kesejahteraan keluarga petani juga, karena tanaman kopi ini dapat dikatakan membantu menjaga dan mempertahankan ekosistem lingkungan.”
Petani milenial juga jadi bagian korporasi sehingga memudahkan penjualan, processing dan pemasaran. kelompok tani yang bergabung dalam korporasi JPLM sangat bersyukur dengan program Kementan ini sehingga bisa menjadi lebih maju, bantuan berupa benih, pupuk, mesin pulper huler serta pengeringan sehingga produksi menjadi lebih baik dari sebelumnya. Luas kebun keseluruhan yang dikelola korporasi 21.00 hektar, dan produksi yang diolah tahun lalu sebanyak 1.015 ton greenbean.
Saat ini petani tidak akan bimbang karena kepastian akses pasar untuk hasil pertanian mereka aman dan jelas baik untuk harga ceri, gabah maupun greenbean. Sekarang harga pasar terbangun dan terkendali sesuai standar atau diatas harga pasar aman. Selain itu juga produk semakin banyak dan berkembang serta membuka lapangan kerja atau memberdayakan masyarakat setempat.” Tambah Andi
Pembinaan petani mulai dari budidaya hingga panen. Petani diberi benih tanaman, dan lainnya. Untuk jenis kopi, mereka diberi kopi arabika, yang telah berhasil dikirim ke beberapa negara, seperti Dubai, Inggris, Eropa, Timur Tengah, dan lainnya. Kalau untuk ciri khas tertentu dibandingkan dari koperasi lain, sementara ini proses kopinya specialty, kedepan bisa juga proses kopi reguler karena didukung alat sarana prasarana percepatan produksi yang menunjang dari koperasi tersebut. Kenapa pilih kopi dengan tanaman kopi ini justru erosi tanah atau banjir bisa dikendalikan.” Pungkasnya.