Kementan Rilis Aplikasi Monitoring Luas Tanam dan Produktivitas Padi
Jakarta, Pos Jateng - Kementerian Pertanian (Kementan) merilis aplikasi untuk memonitor lahan pertanian dan kondisi tanaman padi. Aplikasi yang dikembangkangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini dinamai SISCrop (Sistem Informasi Standing Crop).
Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufri mengatakan, informasi yang dikumpulkan SIScrop berbasis citra satelit. Aplikasi tersebut mampu mendeteksi apakah lahan yang ditanami padi dalam fase vegetatif, generatif atau justru saat bera.
“Informasi produktivitas padi sangat penting dalam estimasi produksi padi, terutama kaitannya dengan kecukupan pangan. Dengan citra satelit berbasis radar SISCrop, kita bisa memonitor dengan baik meskipun dalam berawan,” kata Fadjry dalam rilis yang diterima pada Senin (18/10).
Fadjry menjelaskan, Kementan ingin apapun yang terkait data itu harus berbasis teknologi kekinian. Ia yakin, terobosan ini akan membantu pemerintah, pengumpul data, dan semua pemangku kepentingan yang terkait data, termasuk otoritas perdagangan.
“Makannya, Kementan harus bisa menjelaskan dengan baik, seperti apa produktivitas padi, seperti apa produksi, stok beras, dan gabah,” katanya.
Menurutnya, SISCrop ini dapat memonitor 7,4 juta hektare lahan sawah. Dengan teknologi yang sekarang, kata dia, paling tidak bisa memotret di 10 kabupaten dan provinsi dengan baik. Ini bisa dikoreksi, diperbaiki, dan dilengkapi bersama-sama dengan seluruh stakeholder.
"Kita dibantu LAPAN juga, sehingga tentunya kita bisa menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik dari hari ke hari,” pungkasnya.
Sebagai informasi, informasi pada SISCrop divisualisasikan melalui peta interaktif secara spasial, data numerik berbentuk tabular dan grafik, yang diupdate setiap 15 hari. SISCrop kini dapat diakses melalui web browser dan ke depan akan dapat diakses melalui mobile app.