Kemenhub Waspada Dampak Letusan Gunung Api
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta jajarannya dan pengelola penerbangan memantau operasional penerbangan. Guna mengantisipasi dan mendeteksi dini sebaran abu vulkanik dari gunung api yang tengah erupsi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti, menyatakan, pemantauan menggunakan integrated webbased aeronautical information system handling (I-Wish). Guna menjamin keselamatan, keamanan, dan menyamanan calon penumpang.
"Sistem ini diperuntukkan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusan bersama. Khususnya dalam penanganan abu vulkanik," katanya.
Baca juga:
Merapi Sembur Awan Panas, Satu Kamera CCTV Rusak
Aktivitas Kegempaan Gunung Slamet Fluktuatif
Sementara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, Nafhan Syahroni, mengungkapkan, erupsi Merapi dan gempa bumi di Bantul tidak berdampak terhadap aktivitas penerbangan. Baik Bandara Adisutjipto maupun Yogyakarta International Airport (YIA).
Merapi diketahui menyemburkan awan panas pada Senin (14/10) sore. Dipicu akumulasi gas vulkanik yang terlepas tiba-tiba.
Hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tak terjadi peningkatan aktivitas berarti. Jelang letusan tersebut.
"Letusan kemarin itu tergolong kecil dan tidak ada peningkatan aktivitas yang signifikan. Sehingga, statusnya tetap sama: Waspada (level II)," tutup Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mencuplik Kedaulatan Rakyat.
Sehari berselang (Selasa, 15/10), BPPTKG mencatat, terjadi sekali awan panas guguran medio pukul 00.00-18.00. Berdurasi 102 detik dengan amplitudo 58 milimeter.