Kekhawatiran Sultan jika Kubu Jokowi-Prabowo Tak Islah
YOGYAKARTA-Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X terus menyerukan semangat islah politik berbasis budaya kepada kedua kubu Jokowi dan Prabowo.
Menurut Sultan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menanggalkan identitas sebagai nomor satu atau nomor dua dan kembali pada semangat sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia.
“Kedua kubu di daerah harus bersikap saling terbuka dan bersama-sama memasuki gerbang islah politik berbasis kultur. Ini adalah saat yang tepat,” kata Sultan HB X saat melakukan syawalan di Balai Kota Yogyakarta, Senin (17/06).
Ajakan islah tersebut juga terus disampaikan saat Sri Sultan HB X menggelar syawalan di beberapa kabupaten lain di DIY.
“Tanpa ‘legawa’ dan kesediaan berpasrah diri kepada-Nya, maka islah atau rekonsisialisi politik akan selalu menjadi beban politik nasional,” terangnya.
Jika islah antar kontestan tidak segera direaliasikan, Sri Sultan HB X khawatir permusuhan elit akan semakin melebar dan masyarakat bawah yang justru menjadi korbannya.
“Masyarakat harus mampu mengikuti zaman tetapi jangan hanyut apalagi ikut tenggelam,” katanya.
Sultan berharap agar seluruh elemen masyarakat merenungkan kembali konsep persaudaraan yang didasarkan pada tiga komponen yaitu persaudaraan atas dasar Islam, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan kemanusiaan.
“Dengan demikian, yang diperlukan adalah munculnya semangat persaudaraan untuk melakukan pertemuan dan membahas hal-hal yang menjadi pangkal perselisihan. Harapannya islah politik bisa memperbaiki, mendamaikan, mengembalikan harmoni kehidupan, dan menghilangkan sengketa,” katanya.
Sultan menyebut perlunya pihak ketiga yang menjadi penengah dalam proses islah tersebut.
Meski demikian, Sultan ri Sultan HB X belum memberikan jawaban pasti saat ditanya apakah bersedia memfasilitasi proses rekonsiliasi nasional antar kontestan pemilu.
“Kalau itu saya belum tahu jawabannya,” tutupnya. (Ant)