Kebijakan Tuai Kritik Warga, Pemerintah Tunda Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur

Kebijakan Tuai Kritik Warga, Pemerintah Tunda Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Candi Borobudur. Foto: unsplash.com

Semarang, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo bersama Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan sepakat menunda kenaikan harga tiket area stupa Candi Borobudur setelah mendapat kecaman berbagai lapisan masyarakat.

Ganjar mengatakan, penundaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakaji ulang kebijakan tersebut. Ia mengatakan akan ada beberapa langkah yang dilakukan untuk memproses kenaikan tarif nantinya agatr tidak membebani masyarakat.

“Saya sampaikan sama beliau (Luhut), banyak warga yang protes. Beliau setuju kebijakan ini di postponed (tunda),” kata Ganjar dalam keterangannya di youtube resminya, Rabu (8/6).

Ganjar mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan balai pengelola mencari skema untuk mengatur wisatawan yang akan naik ke stupa candi.

“Baik dengan pembatasan kuota maupun dengan instrumen lain, seperti salah satunya penentuan tarif masuk, PT TWC dan balai pengelola diminta untuk bicara dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Edy Setijono mengatakan, harga tiket Rp750 ribu per orang bagi turis lokal hanya utnukmeraka yang menaiki Candi Borobudur. Sementara, harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp50 ribu per orang.

"Sementara itu, itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp50 ribu , untuk wisman $25 dolar. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," kata Edy, Minggu (5/6).