Kasus Positif Omicron BA.2.75 Telah Terdeteksi di Indonesia
Nasional, Pos Jateng – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan temuan tiga kasus positif subvarian Omicron BA.2.75 di Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut, subvarian ini terdeteksi di dua lokasi, yakni dua kasus di Jakarta sementara satu kasus lainnya di Bali.
"Kami juga meng-update ke Bapak Presiden, ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya, dan sudah masuk ke 15 negara, ini juga sudah masuk ke Indonesia," terang Budi usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan, Senin (18/7).
Budi melanjutkan, Covid-19 subvarian BA.2.75 yang ditemukan di Bali merupakan imported case karena kedatangan dari luar negeri, sementara kasus di Jakarta kemungkinan besar merupakan transmisi lokal.
"Sedang kita cari sumbernya dari mana," lanjutnya.
Senada dengan pernyataan Menkes, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting Sp.P (K), FCCP, juga menyebut bahwa pihak laboratorium Indonesia sudah melaporkan temuan kasus subvarian yang disebut Omicron Centaurus ini.
"Dari laboratorium sudah dilaporkan 3 kasus Centaurus," ujar Alexander.
Pihaknya melanjutkan, saat ini laboratorium tengah mempelajari subvarian baru tersebut karena belum dikonfirmasi secara pasti BA.2.75 ini berasal dari pasien mana.
"Lagi dipelajari sampelnya berasal dari mana, yang pasti hasil PCR-nya positif," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, tiga kasus subvarian Omicron BA.2.75 yang masuk ke Indonesia merupakan kasus sederhana.
"Semua kasus sederhana, tak terlalu berat," tutur Dante.
Ia melanjutkan, berdasarkan temuan di sejumlah negara, tingkat penularan subvarian ini relatif cepat dengan keparahan sakit relatif lebih ringan dibandingkan varian Delta.
"Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2," pungkasnya meyakinkan.