Jateng Laik Jadi Sentra IKM Pengolahan Kelapa
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai, Jawa Tengah (Jateng) berpotensi menjadi sentra anyar industri pengolahan kelapa. Sebelumnya di Jawa Timur, Riau, Jambi, Lampung, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah (IKM), dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menyatakan, pihaknya mengembangkan IKM kelapa terpadu melalui pendekatan regional. Selaras dengan kebijakan daerah.
"Selain karena potensi alamnya yang melimpah, produk hilirisasi industri kita harus berbasis bahan baku dalam negeri dengan kualitas yang mampu kompetitif di pasar ekspor," ujarnya via keterangan tertulis di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 mencatat, nilai ekspor buah kelapa mencapai US$121,9 juta. Produk turunannya US$1,2 miliar. Coco fibre, kopra, desicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal, dan coconut activate carbon, misalnya.
Sementara, produksi kelapa mencapai 2,87 juta ton dari lahan 3,65 juta hektare. Karenanya, Indonesia menjadi negara penghasil kelapa terbesar, selain Filipina, India, Srilanka, dan Brasil. Adapun Asian and Pasific Coconut Community mencatat, petani agribisnis kelapa pada 2018 mencapai 5,09 juta rumah tangga.
Gati mengklaim, kelapa mempunyai banyak manfaat. Dari akar, daun, hingga buah. Seluruhnya bisa diolah IKM hingga industri besar.