Jaga Papua Tetap Kondusif, Warga Diminta Tak Terprovokasi
Papua, Pos Jateng - Tokoh masyarakat Papua, Freddy Numberi mengimbau masyarakat mewaspadai adanya provokasi terkait penganiayaan seorang warga di Merauke, Papua, oleh oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU). Mantan Menteri Perhubungan ini meminta masyarakat menjaga suasana kondusif, termasuk di wilayah Papua.
"Jangan mau diprovokasi karena peristiwa ini," kata tokoh Papua, Freddy Numberi dilansir dari Alinea.id pada Jumat (30/7).
Freddy mengakui, peristiwa tersebut sangat menggugah karena korban adalah warga dengan kebutuhan khusus. Ia berharap, ke depan prajurit TNI bisa benar-benar menjadi pelindung rakyat, bukan justru sebaliknya. Ia percaya TNI bisa menyelesaikan masalah ini secara hukum.
"Panglima TNI sudah tangani langsung isu itu dan orangnya pasti dihukum," pungkas mantan Gubernur Papua ini.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk Papua, Yorrys Raweyai berharap peristiwa tersebut tidak menjadi isu liar dan berkembang di luar konteks.
"Kita perlu menjaga suasana stabilitas dan kondusifitas, termasuk di wilayah Papua, yang memang saat ini sedang mengalami eskalasi isu dan persoalan yang meninggi akibat situasi sosial dan politik yang berkembang," katanya.
Yorrys yang juga anggota DPD asal Papua mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Karena kecerobohan oknum, TNI ikut menanggung akibatnya.
"Saya juga mengapresiasi sikap tegas dan tanggap yang dilakukan oleh Panglima TNI dalam rangka merespons peristiwa tersebut. Termasuk permohonan maaf yang disampaikan Danlanud Merauke," ujarnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bahwa setiap warga negara, harus memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hukum.
"Bukan hanya warga Merauke, Papua, tapi setiap warga negara. Bukan hanya aparat, masyarakat sipil pun demikian," katanya.
Sebelumnya, video singkat yang menayangkan dua pria berseragam Polisi Militer TNI Angkatan Udara (POM AU) menginjak kepala warga di Papua viral di media sosial. Video tersebut viral di semua lini media sosial dan media mainstream, sehingga mendapat kecaman dari berbagai kalangan.
Atas tindakan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo meminta maaf dan melakukan tindakan kepada yang bersangkutan.
“Saya selaku KSAU ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” kata Fadjar dalam rekaman video yang diunggah akun Twitter @_TNIAU, Selasa malam (27/7).