Hujan Es di Banjarnegara, BMKG: Ada Aktivitas MJO
Banjarnegara, Pos Jateng – Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, menyebut fenomena hujan es di Banjarnegara pada Rabu (15/9) lalu merupakan hal yang wajar. Hal itu dipicu dengan adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) pada kuadaran 3 di wilayah Indonesia.
“Peristiwa kondensasi uap air hujan yang relatif cepat itulah, terkadang berubah menjadi butiran es atau masyarakat menyebutnya dengan hujan es,” jelasnya.
Fenomena MJO teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial di sekitar wilayah Jawa Tengah. Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia.
Kondisi itu mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan (kumulonimbus), termasuk di wilayah Jawa Tengah.
Hal tersebut dianggap wajar pasalnya saat ini sedang terjadi peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
"Namun demikian, faktor lokal terkadang juga ikut memengaruhi. Biasanya ditandai dengan peningkatan suhu pada pagi hari disusul dengan hujan lebat pada siang dan sore hari," tutur Setoajie.
Di samping itu, sambung Setyoajie, pembentukan awan kumolonimbus juga disebabkan adanya proses konvektif kuat. Kondisi ini bermula ketika atmosfer yang masih labil pada skala lokal didukung oleh udara yang cukup basah dari lapisan bawah hingga lapisan atas.