Gelar Olimpiade, PTAR Implementasikan Konsep Pertambangan Berkelanjutan ke Anak Muda
Tapsel, Pos Jateng - Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), berkomitmen menginternalisasikan konsep pertambangan berkelanjutan kepada anak muda di Indonesia melalui Olimpiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2022.
Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, mengatakan lomba tersebut mengajak anak muda memahami secara luas pertambangan berwawasan lingkungan dan bertanggungjawab secara sosial dengan soal-soal yang dikerjakan.
“Kami terus berupaya memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia karena kami yakin, pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan menurunkan angka kemiskinan,” ujar Ruli dalam rilis yang diterima posjateng.id, Minggu (2/4).
Ruli mengatakan, OlympiAR juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skill, seperti keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, manajemen tim, disiplin, dan bersikap sportif. Harapannya, OympiAR bisa membantu mahasiswa siap terjun ke dunia kerja.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, menjelaskan OlympiAR 2022 disosialisasikan pada November 2022 dan diresmikan pada 17 Desember 2022.
Sebanyak 223 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia mengikuti kompetisi ini, di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Bangka Belitung, Universitas Teknologi Sumatera, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Mataram, dan Universitas Hasanuddin.
“Ini membuktikan, semangat dan antusiasme mahasiswa mengikuti OlympiAR 2022 sungguh besar. Gagasan yang mereka hasilkan, yang sejalan dengan topik keberlanjutan di pertambangan, dan telah diuji oleh para akademisi dan praktisi, juga luar biasa,” ujar Katarina.
Katarina menjelaskan, dari 72 tim yang memenuhi syarat berpartisipasi di OlympiAR, sebanyak 55 tim lolos ke babak pertama. Berdasarkan hasil penilaian, dari 20 besar hanya 14 tim berhasil melalui tahap paparan presentasi. Hingga akhirnya tersaring 5 tim masuk babak final.
Di babak akhir ini, para finalis melakukan validasi data, menganalisis data eksplorasi, menghasilkan wireframe mineralisasi yang berkorelasi dengan data geologi, serta merancang usulan rencana pengeboran hingga pembuatan esai paska tambang.
Katarina menambahkan, OlympiAR merupakan bagian dari Program E-Coaching Jam (ECJ), yaitu forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi dengan mahasiswa secara online dan offline. Sejak gelaran perdana dimulai pada 2014, hingga saat ini ECJ telah menjembatani diskusi lebih dari 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.
“Melalui ECJ, kami berupaya menstimulus perkembangan ilmu dan wawasan tentang dunia tambang serta memfasilitasi peningkatan mutu akademis para mahasiswa, melalui pertukaran gagasan, penelitian terbaru, dan kasus terkini, agar mahasiswa lebih percaya diri dan siap memasuki industri pertambangan,” katanya.
Sebagai informasi, Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil menyabet juara pertama OlympiAR 2022, sehingga berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp50 juta dan kesempatan magang selama 3 bulan di Tambang Emas Martabe.
Juara kedua diraih oleh tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhak atas hadiah uang tunai Rp30 juta. Sementara, tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta menyabet juara ketiga dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp20 juta.
Posisi keempat ditempati tim Niccolite dari ITB, sedangkan posisi kelima diduduki tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman. Dua tim tersebut meraih masing-masing uang tunai senilai Rp5 juta. Babak final serta pengumuman dan penganugerahan pemenang OlympiAR 2022 digelar di Yogyakarta pada 1 April 2023.
Pada gelaran perdana OlympiAR bertema “Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future” ini, PTAR berkolaborasi dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).