Di Bawah Airlangga, Kader Kehilangan Figur Pemimpin
JAKARTA - Politikus senior Golkar, Freddy Latumahina, menilai, para kader kehilangan figur pemimpin selama di bawah komando Airlangga Hartarto. Lantaran suara anjlok, konsolidasi tak berjalan baik, dan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) diabaikan.
"Tiga tahun Airlangga pimpin partai, suara turun. Daerah-daerah kehilangan ketokohan Golkar. Jadi, bukan hanya di nasional saja," katanya di Jakarta.
Baca juga:
Caketum Golkar: Airlangga Disokong Elite, Bamsoet "Mengakar"
Dasar Dukungan DPD II Golkar untuk Bamsoet
"Ini membuat semua orang yang cinta partai bertanya-tanya. Mekanisme tingkat pusat tidak jalan. Suka-suka dia. Ada kesalahan konsolidasi organisasi. Melanggar konstitusi partai. Otoriter," sambung dia.
Atas dasar itu, ungkapnya, kader tak ingin Airlangga kembali memimpin. Khususnya para senior. Guna menyelamatkan partai dan menjalankan agenda politik selanjutnya.
"Kesimpulan akhirnya, harus ada perubahan. Mengganti semuanya dengan orang baru yang sudah terbukti. Siapa dia? Bambang Soesatyo (Bamsoet)," tuturnya.
Freddy beranggapan, Bamsoet merupakan kader berprestasi dan laik didukung. Lantaran kiprah berorganisasinya cukup panjang. Juga terbuka dengan seluruh golongan.
"Ini tokoh benaran. Dia berhasil memimpin DPR. Selama dua tahun, semua berjalan dengan baik. Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat. Produksi undang-undang berjalan dengan baik," urainya.
Dirinya melanjutkan, posisi Bamsoet sebagai Ketua MPR atas dasar ketokohan dan prestasi. Bukan lantaran disodorkan Golkar.
"Semua orang melihat prestasi Bamsoet dan akhirnya orang membandingkan. Bamsoet sudah berbuat apa? Airlangga juga sudah berbuat apa?" ujarnya.
Karenanya, DPD I Golkar diharapkan objektif menilai kondisi "partai beringin" kini. Mengingat tantangan ke depan kian berat. Sehingga, butuh sosok pemimpin yang bisa merangkul seluruh kader.
Selain Freddy, beberapa kader senior Golkar lain turut mendukung Bamsoet. Di antaranya: MS Hidayat, Marzuki Darusman, Pontjo Sutowo, dan Paskah Suzetta.